Kondisi perdagangan di Bursa Indonesia Selasa ini diperkirakan lebih kondusif menyusul kembali menguatnya DJIA sebesar +410.1 poin +1.51%, sehingga selama 2 hari DJIA menguat +651.4 poin (+2.85%), didorong penguatan saham sektor teknologi & pariwisata. Disamping sentimen positif untuk IHSG juga datang dari harapan akan adanya 10 juta vaksin Covid19 diakhir tahun 2020 serta reboundnya harga komoditas seperti: Oil +1.32%, Gold +1.18%, Coal +0.34%, Timah +1.92% serta Nikel +0.82% ditengah pencapaian jumlah tertinggi kembali korban yang terjangkiti dan tewas akibat Corvid19, dimana dihari Senin ada penambahan sekitar +3,509 orang (naik +1.27%) terjangkit Corvid sehingga sejauh ini korban terjangkiti Corvid19 mencapai 278,722 orang dengan penambahan korban tewas dihari Senin sebanyak +87 orang (naik +0.84%) sehingga sejauh ini jumlah korban tewas sudah mencapai 10,473 orang. (Fatality Rate sebesar 3.76%)*. (Worldometers Info)
IHSG kami perkirakan bergerak pada 4,860 - 4,942 adapun saham-saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah CTRA MDKA BRPT SSIA ERAA JPFA MBAP SMGR BBNI GGRM
Mayoritas bursa saham di developed economies bergerak bervariatif. Bursa saham benua kuning bergerak bervariasi pada perdagangan senin kemarin. Indeks Hang Seng ditutup menguat sebesar +1.04%lalu indeks Shanghai ditutup melemah sebesar -0.06% dan Indeks Kospi ditutup menguat sebesar +1.29%. Sementara itu, Dow Jones ditutup menguat sebesar +1.51% di level 27,584 hal ini sejalan dengan penguatan S&P 500 sebesar +1.61%. Wall Street ditutup menguat setelah pidato juru bicara AS yang memberikan harapan paket stimulus corona. Dari pasar komoditi, harga Tin menguat sebesar +0.93% harga Coalmenguat +11.74% dan harga Nickelmenguat +1.68%
Pada perdagangan 28 September IHSG ditutup melemah sebesar -0.76% kelevel 4,906 Sentimen penggerak pasar hari ini diantaranya bursa saham AS yang ditutup menguat membawa kabar positif untuk hari ini, selain itu dari debat pertama untuk pemilihan presiden AS yang akan diselenggarkan hari ini, selain itu dari rilis data indeks keyakinan konsumen AS, dari dalam negeri masih mencermati bagaimana perkembangan kasus Covid-19 yang masih terus meningkat jumlah korbannya.
