Beranda

RESEARCH

Daily Highlight

03 Juli 2019

Early Bird 03 Juli 2019

Ditengah penguatan DJIA sebesar +0.26%, semalam Wall Street kembali menunjukkan taringnya dengan kembali menguat +0.26% ditengah penguatan harga komoditas Gold +2.46% & Coal +2.94%. Dilain pihak justru terjadi penurunan tajam atas harga Timah -6.45% & Nikel -1.75% serta Crude Oil -4.82% sehingga saham terkait ketiga komoditas tersebut berpotensi terkena aksi jual. Mengetahui cukup beragamnya kondisi yang terjadi semalam ditengah jatuhnya Bursa Asia Rabu pagi ini, kami perkirakan IHSG rawan terkena aksi profit taking utamanya aksi jual akan terjadi atas saham berbasis logam timah, nikel dan minyak. Mengetahui situasi diatas, untuk Rabu ini kami mengusulkan investor untuk trading atas saham-saham di Sektor Properti (Landed & Industrial), Pakan Ternak Ayam, Kimia, Konstruksi, Retail dan Infrastruktur. IHSG kami perkirakan bergerak pada range 6,343 - 6,437. Adapun saham – saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah DMAS CPIN WIKA BRPT SSIA AKRA TBIG MCAS PZZA WOOD.

Mayoritas bursa saham di developed economies ditutup menguat. Bursa saham benua kuning bergerak bervariatif pada perdagangan akhir kemarin. Indeks Nikkei ditutup menguat sebesar +0.11%, indeks Shangai melemah –0.03%, diikuti indeks Kospi melemah –0.36%. Sementara itu, Wall Street semalam mengalami penguatan. Indeks Dow Jones menguat sebesar +0.26% di level 26,787 diikuti oleh indeks S&P 500 yang ditutup menguat +0.29%. Pelaku pasar nampaknya masih optimis bahwa situasi pasar keuangan masih kondusif ditengah sentimen terbaru dimana AS mengancam penerapan tarif tambahan atas barang-barang Eropa senilai US$ 4 miliar dalam perselisihan subsidi pesawat usai ketegangan perang dagang AS-China baru saja mereda. Selain itu, rilis data aktivitas manufaktur AS pada bulan lalu yang menyentuh level terendahnya dalam 32 bulan terakhir yang didorong oleh melemahnya permintaan perlu menjadi perhatian investor dimana indeks manufaktur nasional ISM tercatat turun 0,4 poin ke level terendah sejak Oktober 2016 lalu, menjadi 51.7%. Di samping itu, di pasar komoditi, harga minyak mentah WTI mengalami penurunan signifikan –4.81% ke USD 59.09 per barel lantaran keputusan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang memperpanjang kebijakan pemangkasan produksi hingga sembilan bulan kedepan.

Pada perdagangan 2 Juli, IHSG ditutup menguat sebesar +5.21% kelevel 6,385. Sejalan dengan hal tersebut investor portofolio membukukan net buy sebesar IDR 912 Miliar.

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group