Beranda

RESEARCH

Daily Highlight

29 Juli 2019

Early Bird 29 Juli 2019

Setelah selama seminggu lalu IHSG turun -2.03% disertai net sell investor asing sebesar Rp -2.44 triliun akibat adjustment atas bobot saham berkapitalisasi besar serta mengecewakannya kinerja keuangan emiten kuartal 2/2019. Memasuki minggu terakhir di bulan Juli, IHSG menunggu beberapa perkembangan penting diantaranya apakah the Fed akan memotong FFR diakhir bulan ini (31Juli) serta time frame yang sedikit lebih panjang tanggal 5 Agustus adalah aksi menunggu release GDP kuartal 2/2019 Indonesia yang diperkirakan hanya akan tumbuh sekitar 5%, itu artinya lebih kecil dari GDP Q1/2019 sebesar 5.07% dan Q4/2018 sebesar 5.18%, sehingga jika itu terjadi secara teori Indonesia sudah masuk masa RESESI EKONOMI. Perkiraan turunnya Bursa Asia Senin pagi (terlihat dari Indeks Futures) ditengah kejatuhan EIDO -0.88%, Timah -0.69% & Coal -1.67% menambah beban berat yang sudah dipikul IHSG menjelang pembukaan market pagi ini. Dilain pihak terdapat katalis yang bisa mendinginkan suasana yakni: harga Minyak mentah, Gold, Nikel & CPO masing-masing naik +0.30%, 0.28%, +0.84% & +0.34% ditengah aksi menunggu kanjutan release LK Q2/2019. Mengetahui beragamnya sentimen pergerakan IHSG Senin ini, kami merekomendasikan untuk trading atas saham-saham di Sektor Telco, Konsumer, Retail, Konstruksi, Properti, Bank dan Industri Dasar. IHSG kami perkirakan bergerak pada 6,284 - 6,377. Adapun saham – saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah ISAT HOKI FOOD WTON CTRA BBRI ACES BBTN MEDC MARK.

Mayoritas bursa saham di developed economies bergerak bervariatif. Bursa saham benua kuning bergerak melemah pada perdagangan akhir kemarin. Indeks Nikkei ditutup melemah sebesar –0.45%, Indeks Hang Seng melemah sebesar –0.69%, diikuti oleh Indeks Kospi melemah sebesar –0.40%, namun Indeks Shanghai menguat sebesar +0.24%. Sementara itu, Dow Jones ditutup menguat sebesar +0.19% ke level 27,192, penguatan tersebut seiring dengan penguatan pada S&P 500 (+0.74%) dan Nasdaq (+1.1%). Wall Street ditutup menguat sejalan dengan kunjungan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer ke China pada hari Senin (29/7) untuk menggelar negosiasi dagang. Sebagai pendorong penguatan di Wall Street, saham Alphabet menguat +9,6% setelah program buyback senilai $ 25M, saham Twitter menguat lebih dari +8%  usia rilis laporan keungan kuartalan diatas estimasi, saham-saham sektor konsumer seperti Starbucks dan McDonald yang masing-masing menguat  +8.9%  dan +0.5% akibat kenaikan penjualan. Pelaku pasar nampak masih optimis akan potensi pemotongan suku bunga acuan The Fed sebesar 25 basis poin menjadi 2,00% -2,25%  pada pertemuan 30 dan 31 Juli nanti seiring dengan pertumbuhan Rilis Data PDB kuartal II-AS yang tumbuh sebesar 2.1%, lebih lemah dari kuartal I sebesar 3.1%. Menyusul keputusan The Fed, pelaku pasar juga menanti hasil pertemuan Bank of Japan (BOJ)  yang akan diumumkan pada hari Selasa (30/7). Di samping itu, di pasar komoditi, harga minyak mentah WTI  menguat +0.32% ke USD 56.2 per barel.

Pada perdagangan 26 Juli, IHSG ditutup  melemah sebesar –1.19% kelevel 6,325. Sejalan dengan hal tersebut investor portofolio membukukan net sell sebesar IDR  1.53 Triliun.

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group