Beranda

RESEARCH

Monthly Highlight

05 Maret 2018

Weekly Analysis 05 Maret - 09 Maret 2018

Selama sepekan lalu pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah sebesar –37.48 poin atau –0.57% ke level 6,582.32. Adapun penurunan tersebut, mengikuti bursa Asia dan global yang tergerus akibat sentimen The Fed dan pernyataan Donal Trump terkait pengenaan tarif inpor AS . Tercatat bahwa Net Sell investor Asing pada Jumat lalu sebesar Rp685.37 miliar sehingga total Net Sell Asing mencapai Rp9,928 miliyar selama tahun 2018. Pada sepekan ini kami perkirakan IHSG akan bergerak dalam range 6,581-6,619.

Selama sepekan lalu Wall Street bergerak melemah –771.9 atau –3%. Penurunan ini didorong karena adanya ke khawatiran seputar kenaikan suku bunga yang ditanggapi oleh adanya testimoni Gubernur The Fed yang menyampaikan pandangan optimis tentang perekonomian AS serta memperkuat optimis terhadap inflasi. Faktor lainnya yang memperkuat perlemahan yang terjadi disebabkan oleh pernyataan Presiden Donal Trump dimana Amerika Serikat akan mengenakan tarif impor untuk baja dan alumunium. Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana pengenaan bea impor baja sebesar 25% dan 10% untuk aluminium. Hal ini semakin meningkatkan kekhawatiran tentang harga yang lebih tinggi serta terjadinya perang dagang yang akan memperkuat indikasi kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. 

Bursa Asia pada pekan lalu kompak mengalami penurunan. Penurunan yang terjadi  akibat adanya kekhawatiran kenaikan suku bunga AS dan juga terimbas pernyataan Donal Trump yang akan mengenakan tarif impor untuk baja dan alumunium. Pernyataan tersebut berdampak pada saham-saham produsen baja di bursa Jepang menurun dan menjadi pemberat indeks. Dalam sepekan lalu harga komoditas kompak bergerak melemah dengan pelemahan tertinggi terjadi pada harga Oil yaitu turun –3.6% Harga Oil terimbas setelah mendapatkan tekanan dari testimoni pertama Gubernur Federal Reserve Jerome Powell. Harga minyak mentah kembali tertekan setelah dirilisnya kenaikan persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS), menjadi 3 juta barel hingga akhir pekan lalu. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari prediksi analis yang memperkirakan pertumbuhan persediaan hanya akan mencapai level 2,1 juta barel saja.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group