Beranda

RESEARCH

Monthly Highlight

28 Desember 2017

Weekly Analysis 27 Desember - 29 Desember 2017

IHSG ditutup menguat sebesar +73.91 poin atau menguat +1.21% ke level 6,183.39 menjelang libur Natal sekaligus mendorong penguatan IHSG dalam sepekan lalu yaitu +63.97 poin atau +1.05% didorong oleh pengumuman oleh Lembaga Pemeringkat Fitch Rating yang menaikkan peringkat utang Indonesia menjadi BBB dari sebelumnya BBB– dengan outlook positif. Selain daripada itu, aksi beli investor Asing pun ikut mendorong penguatan laju IHSG. Dalam pekan ini, kami perkirakan IHSG masih berpotensi menguat namun terbatas menjelang libur Tahun Baru 2018. Kami perkirakan IHSG bergerak dalam rentang

 

Selama sepekan lalu, mayoritas bursa global bergerak menguat dipimpin oleh indeks Hang Seng menguat +518.95 poin atau +1.80%disusul oleh indeks Nikkei menguat +312.88 poin atau +1.39% namun indeks STI melemah –34.41 poin atau –1.01%. Indeks Dow Jones menguat tipis sebesar +130.55 poin atau +0.53% didukung pelaksanaan reformasi pajak Amerika Serikat. RUU Pajak yang telah disetujui termasuk didalamnya anggaran pemerintah dalam jangka pendek mendorong DJIA bergerak menguat dalam sepekan lalu.

 

Seperti laju IHSG dan bursa global, harga beberapa komoditas pun mayoritas bergerak menguat yang dipimpin oleh harga Nikel yang menguat hingga +4.23% dan harga Copper menguat sebesar +2.56%. Semakin menguatnya harga nikel disebabkan oleh sentimen dari Cina yang melanjutkan kebijakannya untuk membatasi produksi logam menghadapi musim dingin dan didorong oleh menguatnya demand logam dunia. Begitu juga dengan harga tembaga yang kian meningkat.  Jiangxi Copper Co menhentikan output tembaga karena mendapatkan mandat oleh pemerintah daerah. Dalam menghadapi musim dingin, Cinan menghentikan aktifitas pabrik di 28 kota di Cina bagian Utara. Hal ini menyebabkan pasokan kian menipis sehingga mendorong meningkatnya harga komoditas logam dan tembaga.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group