Beranda

RESEARCH

Company Update

14 Februari 2018

Fixed Income Notes 14 Februari 2018

  • Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Selasa, 13 Februari 2018 cenderung mengalami kenaikan didorong oleh pelaku pasar yang melakukan aksi ambil untung di tengah kembali melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. 
  • Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 8 bps dengan rata - rata mengalami kenaikan sebesar 2,3 bps dimana perubahan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada Surat Utang Negara bertenor panjang. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek mengalami kenaikan berkisar antara 1 - 2 bps setelah didorong oleh adanya koreksi harga hingga sebesar 4 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) ditutup dengan kenaikan yang berkisar antara 1 - 5 bps setelah mengalami koreksi harga sebesar 30 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang bergerak bervariasi dengan kecenderungan mengalami kenaikan berkisar antara 1 - 8 bps setelah mengalami koreksi harga hingga sebesar 155 bps. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara mengalami kembali mengalami kenaikan setelah di hari Senin bergerak terbatas di tengah semakin kecilnya pelemahan nilai tukar rupiah. Adapun pada perdagangan kemarin, aksi ambil untung pelaku pasar di tengah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika mendorong terjadinya penurunan harga Surat Utang Negara sehingga di akhir sesi perdagangan, imbal hasil Surat Utang Negara melanjutkan kenaikan dari posisi penutupan di akhir pekan. 
  • Sehingga secara keseluruhan, koreksi harga pada perdagangan kemarin mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 10 tahun mengalami kenaikan sebesar 3 bps di level 6,376% dan imbal hasil seri acuan dengan tenor 15 tahun mengalami kenaikan sebesar 1,5 bps di level 6,816%. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 20 tahun mengalami kenaikan sebesar 2,5 bps di level 7,126%. Sementara itu imbal hasil tenor 5 tahun relatif tidak banyak mengalami perubahan di level 5,728%. 
  • Sementara itu dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi dollar Amerika, mengalami penurunan seiring dengan pergerakan imbal hasil surat utang global yang ditutup dengan mengalami penurunan pada perdagangan kemarin. Imbal hasil dari INDO-23 ditutup turun sebesar 4 bps di level 3,582% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 20 bps sementara itu imbal hasil dari INDO-28 ditutup turun sebesar 9 bps di level 4,008% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 70 bps. Adapun imbal hasil INDO-38 ditutup turun sebesar 7 bps di level 4,759% dengan didorong kenaikan harga sebesar 100 bps. Adapun imbal hasil INDO-48 ditutup turun sebesar 9,5 bps di level 4,707% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 140 bps. 
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan di hari Senin, senilai Rp14,46 triliun dari 28 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp7,33 triliun. Obligasi Negara seri FR0064 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp3,89 triliun dari 127 kali transaksi di harga rata - rata 98,23% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0075 senilai Rp1,88 triliun dari 124 kali transaksi di harga rata - rata 104,58%. 
  • Sementara itu dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp854,9 miliar dari 47 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance Tahap II Tahun 2016 Seri B (BCAF02BCN2) masih menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp120 miliar dari 9 kali transaksi di harga rata - rata 102,05% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan I Pupuk Indonesia Tahap I Tahun 2017 Seri A (PIHC01ACN1) senilai Rp110 miliar dari 7 kali transaksi di harga rata - rata 104,7%. 
  • Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika kembali ditutup melemah, pada level 13651,00 per dollar Amerika, mengalami pelemahan sebesar 12,00 pts (0,08%) dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya. Bergerak dengan mengalami penguatan di awal perdagangan namun akhirnya ditutup mengalami pelemahan di akhir sesi perdagangan. Adapun pergerakan nilai tukar rupiah bergerak pada kisaran 13621,00 hingga 13658,00 per dollar Amerika, pelemahan nilai tukar rupiah seiring dengan pergerakan mata uang regional yang juga cenderung mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika. Mata uang Peso Philippina (PHP) memimpin pelemahan mata uang regional di tengah melemahnya dollar Amerika diikuti oleh pelemahan mata uang Yuan China (CNY) dan Dollar Hongkong (HKD). 
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder akan cenderung bergerak terbatas ditengah pelaku pasar menantikan data neraca perdagangan yang akan disampaikan pada perdagangan esok hari. Harga Surat Utang Negara kami perkirakan masih akan mengalami koreksi harga di tengah rupiah yang masih akan mengalami pelemahan kembali pada hari ini ditengah aksi ambil untung oleh investor global. 
  • Sementara itu pasar surat utang global ditutup dengan arah perubahan yang bervariasi di tengah imbal hasil US Treasury mengalami penurunan jelang dirilisnya data inflasi Amerika serikat. Imbal hasil US Treasury ditutup turun di level 2,833%. Adapun imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dengan tenor 10 tahun ditutup turun di level 0,739% sementara itu imbal hasil dari surat utang Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama justru mengalami kenaikan terbatas di level 1,613%. 
  • Sementara itu secara teknikal, harga Surat Utang Negara masih bergerak pada area konsolidasi dan juga pada seri Surat Utang Negara masih menunjukkan tren penurunan harga untuk jangka pendek. 
  • Rekomendasi : Dengan minimnya katalis dari dalam dan luar negeri maka kami perkirakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini akan cenderung bergerak terbatas. Kami masih menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara dengan melakukan strategi trading di tengah harga Surat Utang Negara yang masih bergerak berfluktuasi. Kami juga masih merekomendasikan seri - seri Surat Utang Negara dengan tenor pendek dan menengah sebagai pilihan di tengah kondisi pasar yang masih berfluktuasi, yaitu seri FR0069, FR0053, FR0061, FR0073, FR0058, FR0074, FR0068, FR0072 dan ORI013.
  • Pemerintah meraup dana senilai Rp21,00 triliun dari lelang penjualan Surat Utang Negara seri SPN03180514 (New Issuance), SPN12190214 (New Issuance), FR0064 (Reopening), FR0065 (Reopening) dan FR0075 (Reopening) pada hari Selasa, tanggal 13 Februari 2018.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group