Beranda

RESEARCH

Company Update

27 Juli 2017

Fixed Income Notes 27 Juli 2017

  • Pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Rabu, 26 Juli 2017 bergerak dengan kecenderungan     mengalami kenaikan di tengah pelaku pasar yang masih        menantikan hasil dari pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika.
  • Perubahan tingkat imbal hasil relatif terbatas, berkisar antara 1 - 4 bps dimana pada tenor pendek imbal hasilnya mengalami kenaikan. Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) dan menengah (5-7 tahun) mengalami kenaikan berkisar antara 1 - 4 bps dengan didorong oleh adanya koreksi harga hingga sebesar 20 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) cenderung mengalami kenaikan hingga sebesar 4 bps dengan didorong oleh adanya koreksi harga hingga sebesar 40 bps. 
  • Penurunan harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin turut dipengaruhi oleh pelaku pasar yang masih mencermati pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika yang berakhir dini hari, dimana pelaku pasar menantikan kebijakan moneter yang akan diambil serta rencana Bank Sentral Amerika untuk mengurangi balance sheetnya. 
  • Secara keseluruhan, perdagangan kemarin telah mendorong kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun dan 10 tahun masing - masing sebesar 1,5 bps di level 6,741% dan 7,927%. Adapun untuk tenor 15 tahun dan 20 tahun masing - masing mengalami kenaikan sebesar 4 bps pada level 7,349% dan 7,590%. 
  • Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika, pergerakan imbal hasilnya cenderung mengalami kenaikan terbatas di tengah pergerakan imbal hasil dari US Treasury yang cenderung mengalami penurunan. Imbal hasil dari INDO-20, INDO-37, dan INDO-47 masng - masing mengalami kenaikan kurang dari 1 bps di level 2,230%, 4,634%, dan 4,625% setelah didorong oleh adanya koreksi harga yang berkisar antara 1 - 15 bps. Adapun imbal hasil dari INDO-27 terlihat mengalami penurunan sebesar 1,5 bps di level 3,753% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 10 bps. Terbatasnya pergerakan harga Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika turut dipengaruhi oleh pelaku pasar yang masih menahan diri melakukan transaksi jelang berakhirnya pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika. 
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp9,30 triliun dari 42 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan mencapai Rp4,26 triliun. Obligasi Negara seri FR0059 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp2,44 triliun dari 93 kali transaksi di harga rata - rata 100,96% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0056 senilai Rp878,7 miliar dari 29 kali transaksi di harga rata - rata 108,28%. 
  • Dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,29 triliun dari 37 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan I Protelindo Tahap I Tahun 2016 Seri A (PRTL01ACN1) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp300 miliar dari 10 kali transaksi di harga rata - rata 100,48% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan II Sumber Alfaria Trijaya Tahap I Tahun 2017 (AMRT02CN1) senilai Rp180 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 100,08%. 
  • Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika pada perdagangan kemarin ditutup pada level 13338,00 per dollar Amerika, mengalami pelemahan sebesar 11,00 pts (0,08%) dibandingkan dengan posisi penutupan sebelumnya setelah bergerak pada kisaran 13325,00 hingga 13343,00 per dollar Amerika. Pelemahan nilai tukar rupiah tersebut terjadi di saat mata uang regional cenderung bergerak mengalami penguatan terhadap dollar Amerika, dimana penguatan dipimpin oleh Yen Jepang (JPY), Baht Thailand (THB) dan Rupee India (INR). Sedangkan pelemahan dipimpin oleh Won Korea Selatan (KRW), Peso Philippina (PHP), dan Dollar Taiwan (TWD). 
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara akan berpeluang mengalami kenaikan sebagai respon atas keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga acuan sebagaimana yang diperkirakan pelaku pasar. Selain itu belum adanya sinyal kapan Bank Sentral tersebut akan memulai mengurangi balance sheet nya juga turut mendorong penurunan imbal hasil dari US treasury sehingga hal tersebut akan berdampak terhadap perdagangan Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini. Kembalinya investor asing untuk melakukan akumulasi pembelian Surat Utang Negara akan menambah katalis positif di pasar Surat Utang Negara. 
  • Imbal hasil dai US Treasury dengan tenor 10 tahun pada perdagangan kemarin ditutup turun terbatas di level 2,29% begitu pula dengan tenor 30 tahun yang turun pada kisaran 2,89%. Adapun imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) juga terlihat mengalami penurunan masing - masing di level 0,56% dan 1,23%. Hal tersebut kami perkirakan akan berdampak positif terhadap pergerakan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika pada perdagangan hari ini. 
  • Adapun secara teknikal, harga untuk seri - seri Surat Utang Negara mengalami perubahan tren kenaikan menjadi tren sideways, namun harga seri - seri Surat Utang Negara telah menjauhi area jenuh beli (overbought) sehingga masih membuka peluang untuk kenaikan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini. 
  • Rekomendasi : Dengan kombinasi dari beberapa faktor tersebut, maka kami menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara. Peluang kenaikan harga di pasar sekunder dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan strategi trading dengan pilihan masih pada Surat Utang Negara dengan tenor pendek dan menengah seperti seri FR0066, FR0032, ORI013, FR0069, FR0031, FR0053. dan FR0062.
  • Isu PT Indo Beras Unggul tidak memberikan dampak langsung terhadap peringkat PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. 
  •  Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika seperti yang sudah diperkirakan pelaku pasar.

Fixed Income

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group