Beranda

RESEARCH

Company Update

15 Agustus 2017

Early Bird 15 Agustus 2017

Meredanya sementara waktu "perang urat syaraf" antara Amerika Serikat vs Korea Utara, adanya wacana Bank Indonesia merelaksasi aturan LTV serta penurunan suku bunga KPR dan KPA yang pada gilirannya mendorong naik saham berbasis properti, konstruksi, semen serta perbankan menjadi katalis pendorong IHSG menguat +0.6% tetapi disertai Net Sell Asing sebesar Rp-298.1 miliar sehingga Net Buy Asing YTD tersisa Rp 3.69 trilun atau TURUN TAJAM Rp-25.11 trilun atau sekitar -87.2% dari level tertinggi Net Buy Asing yang sempat tercatat Rp28.8 triliun. Untuk Selasa ini IHSG kami perkirakan berpeluang menguat terbatas seiring penguatan DJIA +0.62%, EIDO +0.62% di tengah kejatuhan harga Oil -2.7%, Gold -0.95%, Nikel -2%, dan CPO -0.63%.

 

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencetak kenaikan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 188.62% menjadi US$105.29 juta pada semester I/2017 dibandingkan dengan US$36.48 juta pada semester I/2016 dimana kenaikan tersebut didorong dengan meningkatnya pendapatan bersih sebanyak 22.85% dari US$609.48 juta pada semester I/2016 menjadi US$748.78 juta pada semester I/2017. Harga rata-rata penjualan (average selling price/ASP) mencapai US$70,43 per ton, atau meningkat 2% secara kuartalan dan naik 52% secara tahunan. Meningkatnya harga batu bara tersebut memungkinkan perseroan untuk mengoptimalisasi rencana penambangan di sejumlah area. Jumlah total produksi batu bara dari operasi di Indonesia pada kuartal II/2017 sebanyak 4.93 juta ton. Jumlah tersebut terdiri dari Indominco East Block sebesar 2,82 juta ton, Indominco West Block sebanyak 0.35 juta ton, Trubaindo sebanyak 0,94 juta ton, Bharinto sebanyak 0.45 juta ton, Jorong sebanyak 0.18 juta ton dan Kitadin Embalut sebanyak 0.2 juta ton.

 

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group