Beranda

RESEARCH

Company Update

20 September 2019

Early Bird 20 September 2019

Jika merujuk kejatuhan DJIA sebesar -0.19%, EIDO -1.1%, Timah -1.8% & CPO -0.82% serta terus berlanjut Net Sell Investor Asing ditengah diturunkannya proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2019 & 2020 oleh OECD, maka IHSG berpeluang kembali turun dihari Jumat ini. Akan tetapi, jika melihat naiknya Bursa Asia Jumat pagi ini serta naiknya Oil +0.79%, Gold +0.33%, Coal +0.31% & Nikel +0.61%, maka ada secercah harapan dapat mengimbangi kejatuhan tersebut. Mengetahui IHSG berpeluang bertahan, kami merekomendasikan untuk trading atas saham-saham di Sektor Pakan Ternak Ayam, Retail, Property, Basic Industry, Bank, Konsumer dan Logam untuk perdagangan dihari Jumat ini. IHSG kami perkirakan bergerak pada 6,200 - 6,293. Adapun saham – saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah  JPFA ERAA NFCX DMAS MARK BDMN SRIL PZZA AGII MDKA.

Mayoritas bursa saham di developed economies bergerak menguat. Bursa saham benua kuning bergerak bervariatif pada perdagangan akhir kemarin.  Indeks Nikkei ditutup menguat sebesar +0.38%, diikuti oleh Indeks Shanghai dan Indeks Kospi masing-masing menguat sebesar  +0.46% dan +0.46%, namun Indeks Hang Seng melemah sebesar –1.07%. Sementara itu, Dow Jones ditutup melemah sebesar –0.19% ke level 27,095, dan S&P 500 menguat flat (+0.002%). Wall Street ditutup bervariatif sejalan dengan ketidakpastian arah kebijakan The Fed selanjutnya meskipun The Fed telah memberikan stimulus moneter dengan kembali memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps kelevel 1.75% - 2.00%.  Sebagai pemberat, pergerakan di Wall Street semakin tertekan ditengah komentar negatif penasehat presiden AS dimana terdapat potensi kenaikan tarif impor lagi oleh AS jika kesepakatan dagang dengan China tidak tercapai. Di samping itu, di pasar komoditi, harga minyak mentah WTI  menguat sebesar +0.03% ke USD 58.13 per barel.

Pada perdagangan 19 September, IHSG ditutup melemah sebesar –0.51% ke level 6,244. Sejalan dengan hal tersebut, investor asing tercatat melakukan aksi net sell dengan nilai mencapai Rp   597 miliar. Pemangkasan 7 DRRR oleh BI sebesar 25 bps menjadi 5.25% dan kebijakan BI  menurunkan uang muka (down payment) yang masuk skema loan to value (LTV) kredit properti dan kendaraan bermotor menjadi sentimen pergerakan pasar pada hari ini yang efeknya belum dirasakan pelaku pasar pada perdagangan kemarin.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group