Global Market Highlight
DJIA menguat 181,18 poin (+0,7 %) pada perdagangan Jumat (22/02) diikuti kenaikan S&P 500 +0,64% dan Nasdaq Composite +0,91%. Sentimen positif berasal dari indikasi kesepakatan damai dagang AS-China dimana kedua negara tersebut pada akhirnya menyepakati nota kesepahaman sebagai syarat legal-formal untuk mencapai damai dagang. Garis besar MoU tersebut berisi enam poin yaitu perlindungan terhadap kekayaan intelektual, perluasan investasi sektor jasa, transfer teknologi, pertanian, nilai tukar, dan non-tariff barrier di bidang perdagangan. Hari ini pasar akan berfokus pada rilisnya data: 1) Inventori pedagang besar AS periode Desember 2018; 2) Indeks usaha manufaktur periode Februari 2019 versi The Fed Dallas.
Domestic Updates
Pemerintah menargetkan 57 pabrik pemurnian dan pengolahan (smelter) akan beroperasi pada FY22F dengan rincinan 3 smelter tembaga, 16 smelter nikel, 5 smelter bauksit, 2 smelter besi dan 4 smelter timbal dan seng. Akselerasi pembangunan smelter diperlukan mengingat saat ini yang beroperasi hanya 27 smelter. Di sisi lain, beberapa hal yang berpotensi menjadi risiko antara lain: 1) investasi yang tinggi; 2) tariff royalti; 3) hambatan perizinan; 4) kesulitan pasokan.
Company News
IHSG Update
IHSG terkoreksi 0,56% ke level 6.501,38 pada perdagangan Jumat (22/02) disertai investor asing yang mencatatkan net sell senilai Rp 115,01 miliar. Penurunan IHSG sejalan dengan penurunan DJIA dan bursa regional Asia yang melemah akibat rilisnya data ekonomi yang tidak sesuai ekpektasi pasar. Hari ini IHSG kami perkirakan akan bergerak pada rentang 6.478-6.552 di tengah penantian data pertumbuhan kredit perbankan, yang diprediksi naik 12,2% dari sebelumnya 12,9%. Todays Recommendation: AALI, ASRI, ERAA, BJBR.