Beranda

RESEARCH

MNCS Morning Navigator

01 April 2020

MNCS Morning Navigator 01 April 2020

Global Market Highlight
DJIA melemah sebesar -1,84% pada perdagangan Selasa (31/03) diikuti oleh pelemahan indeks S&P 500 (-1,60%) dan Nasdaq (-0,95%). Pelemahan ini disebabkan oleh turunnya beberapa saham seperti Boeing yang turun -54%, serta Chevron dan Exxon yang turun lebih dari -39%. Selain itu, turunnya Indeks Keyakinan Konsumen dari 132,6 per Feb-2020 menjadi 120 pada Mar-2020 turut mendorong pelemahan indeks. Di sisi lain, Pemerintah AS memberikan sinyal bahwa akan ada stimulus keempat seiring dengan meluasnya penyebaran Covid-19 di AS. Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) US ISM Manufacturing per Mar-2020; 2) US ISM Employment per Mar-2020; 3) German Retail Sales per Feb-2020.

 

Domestic Updates
BI melakukan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) yang dijual oleh investor asing senilai Rp166,2 triliun. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah wabah virus Covid-19. Selain itu, BI masih melanjutkan stabilisasi melalui triple intervention seperti intervensi di pasar spot dan relaksasi domestic non delivery forward (DNDF).

 

Company News

  1. ENRG membukukan kenaikan pendapatan FY19 sebesar 22% YoY menjadi USD334,34 juta (vs USD273,46 juta pada FY18). ENRG juga mencatatkan penurunan beban pokok penjualan menjadi USD176 juta dan kenaikan beban usaha sebesar 55,4% YoY menjadi USD16 juta. Sehingga, laba bersih perseroan mecapai USD28 juta (+320,29% YoY vs rugi bersih sebesar USD12,71 juta di FY18) dimana kenaikan ini didorong oleh kinerja produksi yang baik pada FY19. (Market Bisnis)
  2. TOBA membukukan kenaikan pendapatan sebesar 19,86% YoY menjadi USD525,52 juta pada FY19 (vs USD438,44 juta pada FY18). Kenaikan juga terjadi pada beban pokok sebesar 38,01% YoY menjadi USD433,82 juta. Selain itu, beban umum mengalami penurunan sebesar 22,45% YoY menjadi USD26,88 juta. Laba bersih TOBA pada FY19 menurun 29,75% YoY menjadi USD26,54 juta. (Market Bisnis)
  3. KBLM membukukan penurunan pendapatan sebesar 7,59% YoY menjadi Rp1,14 triliun pada FY19 (vs Rp1,24 triliun pada FY18). Disisi lain, beban pokok penjualan menurun sebesar 7,06% YoY menjadi Rp1,04 triliun dan beban usaha meningkat sebesar 0,92% YoY menjadi Rp57,44 miliar. Sehingga, KBLM mencatatkan laba bersih sebesar Rp38,64 miliar (-4,89% YoY) di FY19. (Market Bisnis)

 

IHSG Updates
IHSG menguat sebesar +2,82% di level 4.538 pada perdagangan Selasa (31/03) meskipun diikuti oleh aksi jual bersih investor asing mencapai Rp308,94 miliar. Penguatan indeks ini terjadi di tengah penguatan bursa Regional Asia. Hal ini didukung oleh rilisnya data PMI Manufaktur China yang tercatat meningkat dari 35,7 pada Feb-2020 menjadi 52 pada Mar-2020, yang mana peningkatan tersebut memberikan harapan bahwa sektor manufaktur China sudah kembali bangkit. Sehingga pasar optimis bahwa peningkatan ini akan berpengaruh kepada mitra ekonominya salah satunya Indonesia. Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap USD menguat di level Rp16.310. Hari ini IHSG diprediksikan berada di rentang 4.400-4.600 di tengah penantian data tingkat inflasi dan PMI Markit Manufacturing per Mar-2020. Todays recommendation: ICBP, INCO, EXCL, BRPT.

 

Corporate Action
RUPS: POLL
Rights Issue: ARTO
Cum Date: BDMN

 

Disclaimer On

ENRG, TOBA, KBLM, ICBP, INCO, EXCL, BRPT, POLL, ARTO, BDMN

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group