Global Market Highlight
DJIA melemah sebesar -1,39% pada perdagangan Jumat (28/02) yang diikuti dengan penurunan indeks S&P 500 sebesar -0,82% meskipun indeks Nasdaq meningkat sebesar +0,01%. Pergerakan indeks ini didorong oleh pernyataan Pemerintah California yang tengah memantau 8.400 orang yang pernah melakukan perjalanan ke Asia untuk mengatasi penyebaran virus corona. Sementara , Citigroup Inc. memangkas proyeksi pertumbuhan EPS emiten global menjadi nol persen pada FY20E akibat virus corona yang berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi. Hari ini pasar menanti rilisnya beberapa data seperti: 1) US Construction Spending per Jan-2020; 2) US ISM Manufacturing Prices per Feb-2020; 3) GBP Mortgage Lending per Jan-2020.
Domestic Update
BI merilis uang beredar dalam arti luas (M2) meningkat sebesar 7,1% YoY pada Jan-2020 atau senilai Rp6.046,7 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan dari uang beredar dalam arti sempit (M1) dan uang kuasi yang masing-masing menjadi 7,9% YoY dan 6,8% YoY pada Jan-2020. Peningkatan juga terjadi pada surat berharga selain saham, dari 26,5% YoY pada Des-2019 menjadi 31,8% YoY pada Jan-2020.
Company News
IHSG Updates
IHSG melemah sebesar -1,50% di level 5.452,70 pada perdagangan Jumat (28/02) yang diikuti dengan aksi jual bersih investor Rp17,21 miliar. Pelemahan IHSG masih berlanjut akibat sentimen wabah virus corona yang berpotensi menekan pertumbuhan ekonomi global. Sementara itu mayoritas bursa regional Asia mengalami pelemahan dan nilai tukar rupiah terhadap USD melemah di level Rp14.318. Pemerintah melalui OJK, BI, BEI dan Kementerian BUMN berupaya menjaga dan menstabilkan kepercayaan pasar melalui berbagai program seperti memperbolehkan aksi buyback tanpa RUPS dan menstabilkan nilai tukar melalui strategi intervensi. Hari ini kami perkirakan IHSG akan berada pada rentang 5.420-5.570 di tengah rilisnya data inflasi per Feb-2019, kedatangan turis per Jan-2020 dan penjualan motor per Jan-2020. Todays recommendation: ICBP, WSKT, ITMG, PGAS.
Corporate Action
Ex-Dividend Date : BBNI
Disclaimer On