Beranda

RESEARCH

MNCS Morning Navigator

04 Maret 2020

MNCS Morning Navigator 04 Maret 2020

Global Market Highlight
DJIA melemah sebesar -2,94% pada perdagangan Selasa (03/03) yang diikuti dengan pelemahan indeks S&P 500 sebesar -2,81% dan Nasdaq sebesar -2,99%. Pelemahan indeks terjadi di tengah keputusan The Fed yang memangkas suku bunga acuan sebesar 50 bps menjadi di rentang 1-1,25%. Keputusan ini telah ditentukan sebelum jadwal rapat FOMC yang akan digelar pada 17-18 Maret. Hal ini mencerminkan urgensi kebutuhan bank sentral untuk mencegah pelebaran peluang resesi global terutama akibat virus corona. Hari ini pasar menanti rilisnya beberapa data seperti: 1) Euro Zone Retail Sales per Jan-2020; 2) US Markit Services PMI per Feb-2020; 3) US ISM Non-Manufacturing PMI per Feb-2020.

 

Domestic updates
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menerbitkan persetujuan impor gula kristal mentah (GKM) atau raw sugar sebanyak 438.802 ton dari target 3 juta ton di FY20E. Hal ini diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan hingga hari raya yang terjadi pada Mei-2020 serta kelangkaan yang sedang terjadi. Harga komoditas ini telah mencapai Rp14.500 per kg atau sudah melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang mencapai Rp12.500 per kg.

 

Company News

  1. BBTN mencatatkan laba bersih yang menurun sebesar -92,54% YoY menjadi Rp209,26 miliar pada FY19 (vs Rp2,80 triliun pada FY18). Hal ini disebabkan oleh penurunan net interest income sebesar -11,17% YoY menjadi Rp8,96 miliar pada FY19 dari Rp10,09 miliar pada FY18. Walaupun demikian, pembagian dividen akan tetap dilakukan sebesar 10% - 20% dari laba. Adapun, total dividen FY18 sebesar Rp561 miliar. Pada FY20E BBTN optimis target laba mencapai Rp3 triliun. (Kontan)
  2. TOTL membukukan kontrak baru senilai Rp48,7 miliar pada awal tahun FY20 yang berasal dari proyek gedung sekolah dan hotel. Adapun, TOTL memiliki kontrak bawaan FY19 senilai Rp4,2 triliun. Dengan tambahan kontrak baru, total kontrak on hand mencapai Rp4,24 triliun. TOTL optimis dapat mencapai target kontrak baru senilai Rp3 triliun hingga akhir tahun FY20E. (Market Bisnis)
  3. ARNA menargetkan pertumbuhan laba sebesar 22,86% YoY menjadi Rp264,8 miliar pada FY20E (vs Rp215,53 miliar pada FY19). ARNA juga menargetkan pertumbuhan volume penjualan menjadi 63,7 juta meter persegi, meningkat 6,73% YoY dibanding FY19. Target ini didasari oleh rencana efisiensi penghematan energi dan glaze, inovasi teknologi produksi, serta diversifikasi produk yang sama dengan FY19. ARNA juga berencana mengurangi COGS sebesar 3,2% YoY menjadi Rp25.678 per meter persegi. (Market Bisnis)

 

IHSG Updates
IHSG menguat sebesar +2,94% di level 5.518,63 pada perdagangan Selasa (03/03) meskipun diikuti dengan aksi jual bersih investor asing sebesar Rp241,30 miliar. Penguatan ini terjadi di tengah mayoritas bursa regional yang juga menguat akibat euforia dari penurunan suku bunga acuan beberapa bank sentral di dunia serta dari negara-negara anggota G-7. Sementara nilai tukar rupiah terhadap USD melemah di level Rp14.283. Hari ini kami perkirakan IHSG akan berada pada rentang 5.450-5.560 di tengah rilisnya data penjualan sepeda motor per Jan-2020. Todays recommendation: BBRI, AALI, ISAT, CPIN.

 

Corporate Action
RUPS : ESSA

 

Disclaimer On

BBTN, TOTL, ARNA, BBRI, AALI, ISAT, CPIN, ESSA

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group