Beranda

RESEARCH

MNCS Morning Navigator

09 April 2020

MNCS Morning Navigator 09 April 2020

Global Market Highlight
DJIA berhasil rally sebesar 3,44% pada perdagangan Rabu (08/04) diiringi oleh kenaikan indeks S&P 500 (+3,41%) dan Nasdaq (+2,58%). Penguatan indeks terjadi di tengah harapan pasar akan puncak pandemi Covid-19 yang mulai terlewati. Di sisi lain, Pemerintah AS meminta Kongres tambahan dana sekitar USD250 miliar untuk usaha mikro yang terdampak wabah. Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) Japan Consumer Confidence Index per Mar-2020; 2) UK Trade Balance per Feb-2020; 3) US Initial Jobless Claims per 4-Apr-2020.

Domestic Updates
  1. Pemerintah menurunkan target penerimaan pajak hingga 23,6% dari target APBN sebelumnya sebesar Rp1.462,6 triliun sebagai dampak dari penyebaran virus Covid-19. Hal tersebut mengindikasikan bahwa proyeksi penerimaan perpajakan turun dari Rp1.865,75 triliun menjadi Rp1.462,6 triliun, dimana salah satunya adalah proyeksi akumulasi pajak penghasilan (PPh) FY20E menurun sebesar 24,3% menjadi Rp703,34 triliun. Selain itu, pajak pertambahan nilai (PPN) FY20E juga menurun sebesar 22,5% menjadi Rp514,5 triliun.
  2. BI merilis penjualan ritel yang menurun -0,8% YoY per Feb-2020 (vs penurunan sebesar -0,3% YoY per Jan-2020). Penurunan penjualan eceran tersebut disebabkan oleh penurunan penjualan kelompok Barang Lainnya, khususnya subkelompok Sandang sebesar -45,9% YoY serta kelompok Barang Budaya dan Rekreasi. Penjualan eceran diperkirakan menurun lebih dalam pada Mar-2020 sebesar -5,4% YoY.

Company News
  1. INDY akan melakukan buyback saham senilai Rp300 miliar termasuk biaya transaksi, komisi broker, dan biaya lain yang berkaitan dengan aksi buyback. Periode buyback akan berlaku pada 9 April 2020 hingga 8 Juli 2020. Adapun, per 29 Februari 2020 total kepemilikan saham oleh publik sebesar 31,56% atau 1,6 miliar saham, sedangkan total kepemilikan perseroan sebesar 37,79% atau 1,96 miliar saham. (Market Bisnis)
  2. CAKK membukukan peningkatan pendapatan pada FY19 sebesar 5,43% YoY menjadi Rp289,38 miliar. Peningkatan juga terjadi pada beban pokok penjualan sebesar 11,21% YoY menjadi Rp261,60 miliar serta beban umum dan administrasi sebesar 22,9% YoY menjadi Rp19,19 miliar. Dengan demikian, perseroan mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 84,47% YoY menjadi Rp2,06 miliar (vs Rp13,3 miliar pada FY18). (Market Bisnis)
  3. SWAT membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 18,23% YoY menjadi Rp265,85 miliar. Peningkatan juga terjadi pada beban pokok penjualan sebesar 14,77% YoY disertai dengan beban penjualan dan pemasaran yang meningkat 1,88% YoY. Meskipun demikian, perseroan membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 26,11% YoY menjadi Rp3,1 miliar. Laba per saham juga mengalami kenaikan 14,44% YoY menjadi Rp1,03 (vs Rp0,9 pada FY18). (Market Bisnis)

IHSG Updates
IHSG melemah sebesar -3,18% di level 4.626,70 pada perdagangan Rabu (08/04) diikuti oleh aksi jual bersih investor asing mencapai Rp328,88 miliar. Aksi profit taking yang dilakukan investor seiring dengan kekhawatiran penurunan beberapa indikator ekonomi domestik seperti penjualan ritel dan penurunan cadangan devisa. Di sisi lain, sentimen wabah Covid-19 masih menjadi fokus utama pasar. Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap USD melemah di level Rp16.250. Kami memperkirakan IHSG akan bergerak di rentang 4.550-4.700 di tengah penantian investor akan konferensi pers terkait perkembangan ekonomi terkini oleh Gubernur BI. Todays recommendation: ACES, CPIN, BBRI, GGRM.

Corporate Action
RUPS: BBCA, BNGA
Cash Dividend: BNII

Disclaimer On

ACES, CPIN, BBRI, GGRM, INDY, CAKK, SWAT

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group