Beranda

RESEARCH

MNCS Morning Navigator

14 April 2020

MNCS Morning Navigator 14 April 2020

Global Market Highlight

DJIA melemah sebesar -1,39% pada perdagangan Senin (13/04) diikuti oleh pelemahan indeks S&P 500 (-1,01%) walaupun Nasdaq menguat sebesar +0,77%. Pelemahan indeks disebabkan oleh aksi profit taking yang dilakukan oleh para investor. Selain itu, kekhawatiran yang berkepanjangan atas dampak Covid-19 terhadap perekonomian menjelang rilisnya laporan keuangan 1Q20 turut membebani laju indeks. Di sisi lain, data JHU mencatatkan bahwa kasus Covid-19 telah mencapai lebih dari 2 juta kasus secara global dengan kasus sembuh dan korban jiwa mencapai 448.998/119.483. Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) China Trade Balance per Mar-2020; 2) China Export Import per Mar-2020; 3) US Export Import Price Index per Mar-2020.

 

Domestic Updates

Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan bahwa kegiatan dunia usaha menurun pada 1Q20. Hal tersebut tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pada 1Q20 sebesar -5,56% (vs 7,79% pada 4Q19). Beberapa sektor usaha yang mengalami pelemahan akibat penyebaran virus Covid-19 adalah Industri Pengolahan, sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, sektor Pertambangan, sektor Pengangkutan dan Komunikasi, serta sektor Konstruksi.

 

Company News

1. MDLN membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 11,72% YoY menjadi Rp2,37 triliun. Segmen hotel dan sewa berkontribusi pada peningkatan pendapatan sebesar Rp93,09 miliar dan segmen lapangan golf sebesar Rp46,58 miliar. Selain itu, beban umum mengalami penurunan 10,89% YoY menjadi Rp924,92 miliar. Sehingga, laba bersih mencapai Rp409,60 miliar (+1.521% YoY).  (Market Bisnis)

2. TOWR membukukan peningkatan pendapatan sebesar 10% YoY menjadi Rp6,45 triliun pada FY19. Segmen yang berkontribusi terhadap kenaikan pendapatan adalah segmen sewa menara dengan pertumbuhan 4,6% YoY menjadi Rp5,58 triliun, segmen sewa Very Small Aperture Terminal (VSAT) meningkat 37,4% YoY menjadi Rp402,54 miliar dan segmen sewa Metropolitan Wireless Fiber Optic (MWIFO) meningkat sebesar 98,6% YoY menjadi Rp469 miliar. Sehingga, laba bersih mengalami peningkatan 6,4% YoY menjadi Rp2,34 triliun. (Kontan)

3. TCPI mencatatkan pendapatan pada FY19 sebesar Rp2,31 triliun yang berasal dari pendapatan PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (AI). Total kontribusi dua anak usaha BUMI terhadap TCPI mencapai Rp2,17 triliun (+6,98% YoY). Selain itu, beban pokok perseroan mengalami penurunan 1,58% YoY menjadi Rp1,76 triliun. Sehingga, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp263,50 miliar pada FY19 (+3,76% YoY). (Market Bisnis)

 

IHSG Updates

IHSG melemah sebesar -0,54% di level 4.623,89 pada perdagangan Senin (13/04) meskipun diikuti oleh aksi beli bersih investor asing mencapai Rp322,85 miliar. Pelemahan indeks terjadi di tengah pelemahan mayoritas global yang masih disebabkan oleh pandemi Covid-19. Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap USD menguat di level Rp15.630. Menurut Gubernur BI, hal ini disebabkan oleh keyakinan pasar terhadap langkah-langkah kebijakan yang ditempuh oleh Pemerintah, BI, OJK, dan LPS dalam penanganan Covid-19 sehingga mendukung penguatan rupiah. Kami memperkirakan IHSG akan bergerak di rentang 4.600-4.700 di tengah penantian Rapat Dewan Gubernur. Todays recommendation: INCO, JPFA, TLKM, ASII.

 

Corporate Action

RUPS: ARTO, BBYB, BNLI

 

Disclaimer On

INCO, JPFA, TLKM, ASII, ARTO, BBYB, BNLI, MDLN, TOWR, TCPI

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group