Beranda

RESEARCH

MNCS Morning Navigator

14 Februari 2020

MNCS Morning Navigator 14 Februari 2020

Global Market Highlight

DJIA melemah sebesar -0,43% pada perdagangan Kamis (13/02) diikuti dengan pelemahan indeks Nasdaq dan S&P masing-masing sebesar -0,14% dan -0,16%. Pelemahan indeks terjadi di tengah peningkatan kasus virus corona di atas ekspektasi dengan total angka kematian mencapai 1.367 orang dan 60.000 orang terinfeksi. Hal ini menyebabkan investor mengukur kembali risiko, sehingga saham sektor pariwisata yang memiliki eksposur terbesar dari China, seperti Wynn Resorts dan Las Vegas Sands masing-masing menurun lebih dari 2%. Hari ini pasar menanti rilisnya beberapa data seperti: 1) US Retail Prices per Jan-2020; 2) Euro Balance of trade per Des-2019; 3) US Import Prices per Jan-2020

               

Domestic Update

  1. Pemerintah dan Bank Indonesia melaksanakan rapat koordinasi antar pimpinan kementerian dan lembaga yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) pada 13 Februari 2020 di Jakarta. Salah satu hasil rapat adalah menjaga inflasi komponen bergejolak (volatile food) dalam kisaran 4,0±1%. Adapun, Indeks Harga Konsumen (IHK) 2019 merupakan yang terendah selama dua dekade terakhir pada level 2,72% dan berada dalam kisaran 3,5±1%. Untuk FY20E, Pemerintah dan Bank Indonesia berkomitmen untuk memperkuat sinergi dan stabilitas harga, sehingga IHK terjaga di 3,0±1% demi meningkatkan daya saing perekonomian.
  2. Pemerintah berencana menerapkan pemberian insentif batubara dengan royalti 0% kepada perusahaan batu bara yang memiliki pabrik. Hal ini tercantum dalam revisi Undang-Undang Minerba No.4 tahun 2009 pasal 128 .

 

Company News

  1. TOTL menargetkan kontrak baru sebesar Rp3 triliun pada FY20E. Pertumbuhan perolehan kontrak baru ini diperkirakan mencapai 56,06% dilihat dari nilai proyek saat ini sebesar Rp7,8 triliun. TOTL juga akan fokus pada sektor konstruksi bangunan bertingkat di segmen premium seperti hotel, apartemen, dan perkantoran. Sehingga target pendapatan TOTL di FY20E diperkirakan mencapai Rp2,3 triliun dan laba bersih Rp175 miliar. Adapun, TOTL masih mengerjakan kontrak bawaan FY19 sebanyak Rp4,2 triliun. (Market Bisnis)
  2. MBSS berencana meningkatkan kapasitas kapal dan menambah komoditas energi selain batu bara, akibat penurunan harga batubara yang menekan industri secara keseluruhan. MBSS juga akan melakukan efisiensi internal dan negosiasi perpanjangan kontrak sebagai upaya yang menjaga kinerja perseroan. Di sisi lain, MBSS menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 10% YoY pada FY20E. Adapun, MBSS baru menandatangani kerja sama dengan PT Artha Daya Coalindo yang berpotensi menambah pendapatan MBSS senilai USD9 juta. (Market Bisnis)
  3. PBRX berfokus pada digitalisasi dan otomatisasi produksi guna mendorong kualitas dan produktivitas. PBRX menargetkan penjualan bertumbuh 10%-15% YoY di FY20E atau setara 130 juta potong polo shirt. Pada FY19, PBRX memperoleh pendapatan penjualan sebanyak USD491,86 juta yang didominasi oleh ekspor > 95% dari total penjualan. (Market Bisnis)

 

IHSG Update

IHSG melemah sebesar -0,70% di level 5.872 pada perdagangan Kamis (13/02), meskipun diikuti dengan aksi beli bersih investor asing mencapai Rp48,55 miliar. Pelemahan ini terjadi sejalan dengan penurunan mayoritas bursa regional. Riset S&P memprediksi produk domestik bruto (PDB) China akan menurun hingga 1,2% jika wabah terus berlanjut. Sementara itu, Bank Dunia menyatakan setiap perlambatan ekonomi China sebesar 1% dapat membuat ekonomi Indonesia terkontraksi 0,3% sehingga meningkatkan kekhawatiran kepada investor. Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap USD melemah di level Rp13.694. Hari ini kami perkirakan IHSG akan berada pada rentang 5.840-5.950 di tengah penantian investor akan data penjualan motor per Jan-2020. Todays recommendation: INCO, AKRA, BBCA, CPIN.

 

Corporate Action

IPO: DADA; Rp102 / saham

RUPS: SRAJ

 

Disclaimer On

TOTL, MBSS, PBRX, INCO, AKRA, BBCA, CPIN

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group