Beranda

RESEARCH

MNCS Morning Navigator

16 April 2020

MNCS Morning Navigator 16 April 2020

Global Market Highlight
DJIA melemah sebesar -1,86% pada perdagangan Selasa Rabu (15/04) diikuti oleh pelemahan indeks S&P 500 (-2,20%) dan Nasdaq (-1,44%). Pelemahan indeks disebabkan oleh beberapa sentimen negatif seperti: 1) Rilisnya data penjualan ritel yang menurun 8,7% MoM, dan menjadi penurunan terendah sejak 1992; 2) Rilisnya Indeks Manufaktur Empire State yang sebesar -78,2 yang menunjukkan penurunan signifikan terhadap daya beli masyarakat; 3) Rilisnya data laporan keuangan Bank of America, Goldman Sachs dan Citigroup yang mencatatkan penurunan laba di atas 45% YoY dan 4) Data IMF yang memproyeksikan bahwa ekonomi global akan menurun 3% YoY lebih buruk daripada krisis tahun 2008. Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) US Initial Jobless Claims per Mar-2020; 2) German Consumer Price Index per Mar-2020; 3) Eurozone Industrial Production per Feb-2020.

 

Domestic Updates
  1. Neraca dagang Indonesia pada Mar-2020 mencatatkan surplus sebesar USD743,4 juta (vs USD2,34 miliar pada Feb-2020). Hal tersebut disebabkan oleh surplus sektor non-migas yang mencapai USD1,68 miliar walaupun sektor migas mencatatkan defisit USD932,6 juta. Adapun, nilai ekspor mencapai USD14,09 miliar (+0,23% MoM) dan nilai impor mencapai USD13,35 miliar (+15,6% MoM).
  2. Utang Luar Negeri (ULN) mencapai USD407,5 miliar pada Feb-2020 (+5,4% YoY). Peningkatan ULN disebabkan oleh perlambatan ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) menjadi USD203,3 miliar. Selain itu ULN sektor swasta (termasuk BUMN) mencapai USD204,2 miliar.

 

Company News
  1. TINS mencatatkan pertumbuhan pendapatan pada FY19 sebesar 75,13% YoY menjadi Rp19,30 triliun. Kenaikan pendapatan berasal dari penjualan logam timah sebesar Rp17,72 triliun (vs Rp9,74 triliun pada FY18). Selain itu, beban usaha juga meningkat 82,79% YoY menjadi Rp18,17 triliun serta beban umum dan administrasi yang meningkat menjadi Rp1,05 triliun. Sehingga, perseroan mencatatkan rugi bersih Rp611,28 miliar. (Kontan)
  2. BYAN memperpanjang penghentian kegiatan operasional PT Bara Tabang (PT BT), PT Fajar Sakti Prima (PT FSP), dan PT Indonesia Pratama (PT IP) hingga 14 Mei 2020. Kebijakan tersebut bertujuan untuk mencegah penularan virus Covid-19 di Indonesia yang semakin meningkat serta melaksanakan social distancing yang dianjurkan pemerintah. (Market Bisnis)
  3. DMAS akan membagikan dividen sebesar Rp42 per saham untuk tahun buku FY19 dengan rasio pembayaran dividen mencapai 150% dari perolehan laba bersih. Adapun, sebanyak 57,28% DMAS dimiliki oleh PT Sumber Arusmulia dan 25% dimiliki oleh Sojitz Corporation. Sehingga,PT Sumber Arusmulia akan menerima Rp1,15 triliun dari pembagian dividen dan Sojitz Corporation akan menerima Rp505,68 miliar. (Market Bisnis)

 

IHSG Updates
IHSG melemah sebesar -1,71% di level 4.625,91 pada perdagangan Rabu (15/04) diikuti oleh aksi jual bersih investor asing mencapai Rp373,23 miliar. Pelemahan indeks terjadi di tengah pelemahan bursa global dan regional Asia atas ketidakpastian yang disebabkan oleh Covid-19. Di sisi lain, sentimen dari quantitative easing yang dilakukan oleh BI masih belum cukup untuk mendorong laju indeks. Namun neraca perdagangan Indonesia yang mencatatkan surplus berhasil menopang penguatan nilai tukar. Sehingga, nilai tukar rupiah terhadap USD menguat di level Rp15.575. Kami memperkirakan IHSG akan bergerak di rentang 4.561-4.750 di tengah penantian data penjualan motor per Mar-2020. Todays recommendation: MAPI, BSDE, BRPT, ADRO.
 
Corporate Action
RUPS: ANTM, BTPS, PTPP

 

Disclaimer On

MAPI, BSDE, BRPT, ADRO, TINS, BYAN, DMAS

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group