Global Market Highlight
DJIA menguat signifikan sebesar 9,36% pada perdagangan Jumat (13/03) diikuti oleh penguatan indeks S&P 500 (+9,29%) dan Nasdaq (+9,35%) setelah mengalami penurunan yang cukup dalam. Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menyatakan darurat nasional virus corona dan berencana memberikan stimulus fiskal maupun moneter sebesar USD700 miliar. Di sisi lain, The Fed mengumumkan pemangkasan FFR sebesar 100bps ke level 0%-0,25% dan memulai program Quantitative Easing yang pernah dilakukan pada tahun 2008. Melihat penyebaran virus corona yang semakin meluas, OECD merevisi pertumbuhan ekonomi global di level 2,4% pada FY20E (vs 2,9% pada perkiraan sebelumnya). Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) China Retail Sales pada Feb-2020; 2) China Industrial Production pada Feb-2020.
Domestic Updates
Pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp22,95 triliun untuk relaksasi pajak kepada dunia usaha dan karyawan dalam rangka menanggulangi dampak virus Covid-19. Beberapa stimulus yang diberikan antara lain relaksasi Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 untuk karyawan di sektor pengolahan atau manufaktur dengan insentif yang dikeluarkan mencapai Rp8,6 triliun. Selain itu, relaksasi PPh Pasal 22 Impor diharapkan dapat mempertahankan laju impor. Pemerintah juga mengurangi PPh sebesar 30% untuk seluruh jenis usaha dengan anggaran senilai Rp4,2 triliun.
Company News
IHSG Updates
IHSG menguat tipis sebesar 0,24% di level 4.907 pada perdagangan Jumat (13/03) meskipun aksi jual bersih investor asing mencapai Rp575,84 miliar. Arus dana asing yang keluar dari Indonesia sejalan dengan kekhawatiran penyebaran virus corona dimana saat ini telah mencapai 117 orang terinfeksi dengan kasus meninggal dunia sebanyak 5 orang dan 8 orang dinyatakan sembuh. Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap USD melemah di level Rp14.778. Hari ini IHSG diprediksikan berada di rentang 4.820-5.020 di tengah penantian data neraca perdagangan RI per Feb-2020. Todays recommendation: INKP, CTRA, ANTM, ADRO.
Corporate Action
Cash Dividend: MEGA
RUPSLB: TOPS
Disclaimer On