Beranda

RESEARCH

MNCS Morning Navigator

17 Februari 2020

MNCS Morning Navigator 17 Februari 2020

Global Market Highlight
DJIA melemah sebesar -0,09% pada perdagangan Jumat (14/02), walaupun diikuti dengan penguatan indeks Nasdaq dan S&P masing-masing sebesar +0,20% dan +0,18%. Pergerakan indeks di dorong oleh rilisnya data ekonomi serta earning perusahaan di AS yang berada di atas ekspektasi, walaupun wabah virus corona semakin luas. Di sisi lain, Pemerintah AS berencana memberikan insentif pajak, khususnya di pasar modal dimana masyarakat yang berpenghasilan USD200.000 dapat menginvestasikan USD10.000 di saham dengan bebas pajak. Hari ini pasar menanti rilisnya beberapa data seperti: 1) China New Yuan Loans per Jan-2020; 2) China Foreign Direct Investment per Jan-2020; 3) Japan Industrial Production per Des-2019.

 

Domestic Update
Kementerian Keuangan melakukan penandatangan perjanjian pinjaman multilateral pertama dengan Bank Dunia sebesar USD100 juta pada 6 Januari 2020. Hal ini dilakukan untuk membiayai kegiatan Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project. Lalu dilanjutkan dengan perjanjian pinjaman multilateral kedua sebesar USD300 juta pada 30 Januari 2020 untuk membiayai kegiatan Institutional Strengthening for Improved Village Service Delivery. Sedangkan, pinjaman multilateral selanjutnya berupa dua perjanjian dengan Islamic Development Bank untuk membiayai kegiatan The Development of Integrated Farming System at Uplands Areas dengan nilai masing-masing USD66 juta (installment sale) dan USD4 juta (ISFD Loan Agreement).

 

Company News

 

  1. BAJA menargetkan peningkatan utilisasi baja lokal sebesar 70%-80% di FY20E (vs 40% di FY19). Di sisi lain, target produksi perusahaan berkisar pada 140.000 ton - 160.000 ton. Perusahaan juga berharap pemerintah mendukung utilisasi ini melalui penurunan tarif listrik dan gas, sehingga membantu memperbaiki struktur biaya baja lokal agar dapat bersaing dengan baja impor yang tidak sesuai dengan target SNI. (Market Bisnis)
  2. ESSA menerbitkan obligasi valas dan pinjaman perbankan sebesar USD450 juta dengan maksimum jatuh tempo tujuh tahun dan kupon obligasi berkisar 7,5% per tahun. Dana ini akan digunakan untuk refinancing utang PT Panca Amara Utama kepada International Finance Corporation dan sisanya untuk modal secara umum. Selain itu, perusahaan juga akan mengadakan rapat umum pemegang saham luar biasa pada 24 Maret 2020 mendatang. (Market Bisnis)
  3. HOKI mengalokasikan capex senilai Rp70 miliar untuk menyelesaikan pembangunan pabrik baru di Palembang, Sumatra Selatan. Tujuan penambahan pabrik ini dilakukan untuk memperluas pangsa pasar, seperti wilayah di luar pulau Jawa dan pasar-pasar tradisional. Dengan adanya penambahan pabrik di Palembang, perusahaan akan memiliki kapasitas produksi 95 ton per jam. Hal ini diperkirakan dapat mendorong pertumbuhan pendapatan dan laba bersih perusahaan yang masing-masing sebesar 10% - 15% YoY. (Kontan)

 

IHSG Update
IHSG melemah sebesar -0,09% di level 5.866 pada perdagangan Jumat (17/02), yang diikuti dengan aksi jual bersih investor asing mencapai Rp358,85 miliar. Pelemahan ini terjadi di tengah penguatan mayoritas bursa regional dan global. Di sisi lain, rilisnya data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang membaik yakni surplus sebesar USD4,28 miliar di 4Q19 (vs defisit USD46 juta di 3Q19) belum mampu mendorong IHSG. Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap USD menguat di level Rp13.693. Hari ini kami perkirakan IHSG akan berada pada rentang 5.840-5.900 di tengah penantian investor akan data neraca perdagangan serta ekspor dan impor pada Jan-2020. Todays recommendation: UNTR, PTBA, INDF, WIKA.

 

Corporate Action
IPO: ASPI; Rp105 / saham
Last Trading Day Right Issue: CITA

 

Disclaimer On

BAJA, ESSA, HOKI, UNTR, PTBA, INDF, WIKA, CITA

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group