Beranda

RESEARCH

MNCS Morning Navigator

17 September 2019

MNCS Morning Navigator 17092019

MNCS Morning Navigator
17 September 2019

Global Market Highlight
DJIA melemah sebesar -0,52% pada perdagangan Senin (16/09) diikuti pelemahan indeks S&P 500 (-0,31%) dan Nasdaq Composite (-0,28%). Hal ini disebabkan harga kontrak berjangka WTI meningkat ke level USD60,07 per barel. Peningkatan tersebut terjadi setelah fasilitas minyak Arab Saudi terbakar akibat serangan drone yang membuat hilangnya separuh pasokan minyak Saudi. Kekhawatiran akan kenaikan harga minyak mentah dunia berpotensi menekan pertumbuhan ekonomi global. Disisi lain sentimen pasar juga tertekan oleh data produksi industri China yang melemah ke posisi terendah dalam 17 tahun terakhir. Produksi hanya bertumbuh 4,4% YoY per Aug-19, lebih rendah dari konsensus 5,2% YoY. Hari ini pelaku pasar akan menanti beberapa rilis data seperti: 1) House Price Index China per Aug-19; 2) Industrial Production (MoM) US per Aug-19; 3) ECB Chief Economist Lane Speaks.

Domestic Update
BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD85,1 juta per Aug-19. Hal ini disebabkan oleh surplus dari sektor nonmigas sebesar USD840,2 juta serta defisit dari sektor migas sebesar USD755,1 juta. Sementara itu, ekspor di Aug-19 menurun 7,60% MoM atau mencapai USD14,28 miliar. Sedangkan, impor pada Aug-19 juga menurun 8,53% MoM atau sebesar USD 14,20 miliar sehingga menyebabkan neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus.

Company News

  1. BAPI melakukan pengembangan kawasan mixed used properti di Ciledug, Tangerang dengan nilai investasi sebesar Rp800 miliar. Di lokasi tersebut, perseroan berencana membangun dua tower apartemen, satu kondotel, dan juga kawasan komersial dengan lahan seluas 12.000 meter persegi dan bangunan seluas 84.000 meter persegi. Proyek ini ditargetkan akan selesai pada FY22F. Mayoritas sumber dana yang digunakan berasal dari dana IPO sebesar Rp251 miliar serta sisa dana diperoleh dari kombinasi dana internal dan pinjaman dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (Market Bisnis)
  2. PTBA mencatatkan pembukuan sebesar Rp10,61 triliun yang meningkat 1,2% YoY di 1H19. Sementara laba bersih menurun 24,4% YoY menjadi Rp2 triliun di 1H19 dari Rp2,7 triliun di 1H18. Hal ini dikarenakan pelemahan harga batu bara Newcastle sebesar 38% YTD dan harga batu bara thermal Indonesia atau Indonesian Coal Index (ICI) GAR 5000 sebesar 26%. (Market Bisnis)
  3. SMGR merilis penjualan semen di 8M19 yang menurun 5,72% YoY menjadi 15,96 ton dari 16,93 ton di 8M18. Penjualan meningkat 4,75% MoM menjadi 2,46 juta ton. Konsumsi semen di Indonesia menurun 2,26% YoY dari 43,03 juta ton di 8M18 menjadi 42,03 juta ton di 8M19, sementara ekspor mengalami peningkatan sebesar 5,80% YoY. (Market Bisnis)

IHSG Update
IHSG ditutup melemah sebesar 1,82% pada perdagangan Senin (16/09) yang diikuti dengan aksi jual bersih investor asing mencapai Rp558,92 miliar. Pelemahan IHSG didukung oleh pelemahan saham sektor tembakau akibat penetapan pemerintah untuk meningkatkan tarif cukai rokok sebesar 23% dan HJE sebesar 35%. Sementara itu, Rupiah melemah terhadap USD dilevel Rp14.040. Hari ini kami perkirakan IHSG akan bergerak pada rentang 6.200-6.300 di tengah penantian pasar akan data penjualan mobil per Aug-19. Todays recommendation: INDY, INCO, ELSA, TOWR.

Corporate action
RUPS : PANI

Disclaimer On

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group