Beranda

RESEARCH

MNCS Morning Navigator

18 November 2019

MNCS Morning Navigator 18 November 2019

MNCS Morning Navigator
18 November 2019

 

Global Market Highlight
DJIA ditutup menguat +0,80% pada perdagangan Jumat (15/11) diikuti oleh penguatan indeks Nasdaq (+0,73%) dan indeks S&P (+0,77%). DJIA mencapai rekor tertingginya pada level 28.004 setelah penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow menyatakan AS dan China semakin mendekati kesepakatan perdagangan. Selain itu, pergerakan saham dari beberapa etimen yang terkait dengan perang dagang seperti Caterpillar, Boeing, Apple dan Micron Technology mengalami peningkatan di atas 1,2%. Di sisi lain, saham di sektor kesehatan mengalami peningkatan terkait kebijakan Trump terhadap kesepakatan harga antara rumah sakit dan perusahaan asuransi yang membuat saham seperti Unitedhealth, Humana & Danaher meningkat lebih dari 4%. Hari ini pasar menantikan beberapa rilis data seperti: 1) CNY_Foreign Direct Investment_ per Okt-19; 2) USD NAHB Housing Market Index per Nov-19; 3) JPY Tokyo Condominium Sales per Okt-19.

 

Domestic Update
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi PNBP mencapai Rp332,9 triliun hingga Okt-19 atau setara dengan 88% dari target FY19E sebesar Rp378,29 triliun. Pencapaian PNBP sektor migas menjadi faktor utama dalam realisasi PNBP yakni telah mencapai 88% dari target sebesar Rp159,77 triliun. Optimalisasi pada sektor tersebut akan dilakukan melalui penguatan fungsi pengawasan yang dilakukan bersama dengan Direktorat Jenderal Anggaran (DJA), Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC)

 

Company News

  1. MDKA meningkatkan target produksi emas pada FY19E seiring dengan realisasi produksi yang signifikan pada 3Q19. Kenaikan ini berasal dari tambang Tujuh Bukit yang telah memproduksi bijih emas sebanyak 174.216 ons dan anggaran belanja modal senilai USD25 juta. Sementara itu, hingga 10M19, perseroan melanjutkan eksplorasi di tambang Tujuh Bukit dengan kegiatan eksplorasi sumberdaya porfiri tembaga dan emas pada Upper High Grade Zone (UHGZ) dengan total biaya mencapai Rp18,8 miliar. (Market Bisnis)
  2. KLBF melalui anak perusahannya, PT Enseval Outera Megatrading Tbk (EMPT) menyetujui untuk mendirikan perusahaan baru PT Emos Global Digital yang modal dasar itu sejumlah Rp 50 miliar, masing-masing saham bernilai nominal Rp1 juta. Dari modal tersebut telah ditempatkan atau disetor penuh Rp25 miliar atau setara 50%. Bagian kepemilikan perusahaan sebesar 65% atau sejumlah Rp16,25 miliar, dan kepemilikan EPMT sebesar 35% atau sejumlah Rp8,75 miliar. (Kontan)
  3. MYRX menargetkan pencapaian marketing sales sebesar Rp1,5 triliun pada FY19E, hal ini dkarenakan Perseroan telah mencapai Rp1,03 triliun pada 3Q19. Sementara itu, Perseroan mencatat pendapatan sebesar Rp923 miliar pada 3Q19 atau turun -15,7% YoY. Dengan menurunnya pendapatan, laba bersih perusahaan juga menurun -57,5% YoY menjadi Rp 77 miliar pada 3Q19. Kontributor terbesar masih dari penjualan rumah, sementara sisanya akan didapat dari penjualan tanah. (Kontan)

 

IHSG Update
IHSG menguat 0,48% pada perdagangan Jumat (15/11) diikuti aksi beli bersih investor asing senilai Rp64,85 miliar. Penguatan indeks terjadi sejalan dengan positifnya data neraca perdagangan Indonesia dan positifnya mayoritas bursa regional Asia. Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap USD menguat pada level Rp14.077. IHSG hari ini diperkirakan akan menguat pada rentang 6.060-6.190 di tengah penantian rilisnya data pertumbuhan pinjaman per Sep-19 serta perkembangan perang dagang AS-China. Todays recommendation: WSBP, BBTN, ASII, LSIP.

 

Corporate Action
RUPS : FORU
Public Expose: BNGA
Cum date: SPTO

 

Disclaimer On

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group