Beranda

RESEARCH

MNCS Morning Navigator

20 Desember 2019

MNCS Morning Navigator 20 Desember 2019

MNCS Morning Navigator
20 Desember 2019

 

Global Market Highlight
Ketiga indeks Bursa AS mencatatkan rekor tertinggi dengan DJIA menguat 0,49% pada perdagangan Kamis (19/12) diikuti penguatan indeks S&P 500 (+0,45%) dan Nasdaq (+0,67%). Pasar saham tampak menghiraukan dampak impeachment Presiden Trump karena rally masih dibukukan dengan adanya dorongan dari sentimen kesepakatan dagang. Investor percaya impeachment tersebut tidak memberikan dampak negatif pada kebijakan fiskal dan moneter tetapi justru akan membawa sentimen positif seperti kesepakatan perdagangan China dan dukungan bipartisan untuk NAFTA. Adapun tahapan impeachment masih akan dibahas dan diputuskan melalui sidang Senat. Selain itu, data US initial jobless claim membaik dengan tingkat pengangguran menurun pada level 234.000. Hari ini pasar menanti beberapa rilis data seperti: 1) US GDP 3Q19; 2) US PCE Core per Nov-19; 3) China (PBoC) Loan Prime rate per Dec-19; 4) UK GDP 3Q19.

 

Domestic Update
Bank Indonesia (BI) mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5%, suku bunga Deposit Facility sebesar 4,25% dan suku bunga Lending Facility sebesar 5,75%. Pemutusan kebijakan ini dikarenakan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap terjaga yang didorong oleh konsumsi rumah tangga, ekspansi fiskal dan perbaikan ekspor. Sementara itu, estimasi nilai neraca pembayaran Indonesia pada 4Q19 terus membaik yang akan berdampak pada penguatan nilai tukar Rupiah.

 

Company News

  1. INTP memperoleh penjualan semen hingga 16,4 juta ton per Nov-19 atau meningkat 11% YoY. Realisasi penjualan Perusahaan telah mencapai 91% dari target FY19E. Akan tetapi, kondisi industri semen masih oversupply sebanyak 43 juta ton hingga 45 juta ton. Untuk mengatasi hal ini, Perusahaan telah menyiapkan dua langkah antisipasi yakni dengan mencari peluang ekspor baru dan menyesuaikan tingkat produksi dengan kondisi pasar. (Kontan)
  2. SGRO menargetkan belanja modal senilai Rp600 miliar pada FY20F. Perusahaan akan menggunakan dana tersebut sebesar 66,66% untuk membeli aset perkebunan dan sisanya digunakan untuk belanja aset tetap. Sumber dana ini berasal dari kas internal dan pinjaman dari bank. Selain itu, Perusahaan menargetkan penanaman kelapa sawit dan karet dengan luas masing-masing 4.000 ha. (Market Bisnis)
  3. MYOR menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 10% serta laba bersih sekitar 7,3%-7,5% pada FY20F. Langkah strategis yang dilakukan perusahaan untuk mendorong pertumbuhan melalui peluncuran produk baru yang diikuti dengan belanja iklan dan promosi. Hingga 3Q19, belanja iklan dan promosi Perusahaan meningkat 19,23% YoY atau senilai Rp2,48 triliun. Selain itu, anggaran belanja modal Perusahaan pada FY20F sekitar Rp700 miliar-Rp1,2 triliun. (Market Bisnis)

 

IHSG Update
IHSG terkoreksi 0,59% pada perdagangan Kamis (19/12) diikuti oleh aksi jual bersih investor asing mencapai Rp261,94 miliar. Pergerakan IHSG terjadi di tengah pengumuman penetapan 7DDR sebesar 5% dan pelemahan mayoritas bursa regional Asia. Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap USD menguat pada level Rp13.986. Hari ini IHSG kami perkirakan akan bergerak pada rentang 6.210-6.350 di tengah penantian data pertumbuhan pinjaman per Nov-19. Todays recommendation: CTRA, ACES, INKP, BBRI.

 

Corporate Action
Initial Public Offering: UCID
RUPS: IPCC; AGRS

 

Disclaimer On

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group