Beranda

RESEARCH

MNCS Morning Navigator

22 November 2019

MNCS Morning Navigator 22 November 2019

MNCS Morning Navigator

22 November 2019

 

Global Market Highlight

DJIA ditutup melemah -0,20% pada perdagangan Kamis (21/11) diikuti oleh pelemahan indeks S&P (-0,16%) dan pelemahan indeks Nasdaq (-0,24%). Pelemahan indeks terjadi setelah adanya sinyal ketidakpastian pada kesepakatan perdagangan AS dan China. Memburuknya situasi di Hongkong juga mendorong pelemahan indeks Asia, Eropa, dan AS, dimana AS mengirim peringatan ke China tentang hak asasi manusia. Sementara itu data Initial Jobless Claim stabil pada level 227.000 dan penjualan rumah meningkat 1,9% pada Okt-19. Hari ini pasar menantikan beberapa rilis data seperti: 1) German Gross Domestic Product and Markit; 2) Eurozone Manufacturing PMI; 3) ) US Manufacturing PMI.

 

Domestic Update

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI-7DRR sebesar 5,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 4,25%, dan suku bunga Lending Facility  sebesar 5,75%Selain itu, Bank Indonesia juga memutuskan untuk menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah untuk Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah atau Unit Usaha Syariah sebesar 50 bps sehingga masing-masing menjadi 5,5% dan 4,0%, dengan GWM Rerata masing-masing tetap sebesar 3,0% dan berlaku efektif pada 2 Januari 2020.

 

Company News

  1.        BULL menyerap belanja modal (capex) sebesar USD55 juta hingga 9M19. Perusahaan telah menggunakan capex tersebut untuk merealisasikan pembelian empat kapal tanker minyak dengan total 303.080 dead weight tonnage (DWT). Sehingga, total armada yang dimiliki perusahaan pada akhir FY19 akan bertambah hingga 24-25 unit. Selain itu, perusahaan berencana menambah enam kapal tanker dengan nilai capex sekitar USD120 juta. (Kontan) 
  2.        ADHI merealisasikan kontrak baru senilai Rp225 miliar dari pembangunan mixed-used Rajawali Palembang senilai Rp335 miliar dan Flyover di daerah Cakung, Jakarta senilai Rp237,4 miliar pada 10M19. Adapun kontribusi per lini bisnis meliputi konstruksi dan energi sebesar 90,9%, properti sebesar 18,5% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya. Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru dari pemerintah sebesar 19,1%, BUMN sebesar 69% sementara swasta/lainnya sebesar 11,9%. (Kontan)
  3.        WSBP menargetkan pencapaian nilai kontrak baru senilai Rp11,9 triliun pada FY20F. Target ini meningkat 69,3% dibandingkan dengan kontrak pada akhir FY19 senilai Rp7,03 tirliun. Seiring dengan peningkatan pada target kontrak baru, perusahaan juga memproyeksikan peningkatan pada penjualan dan laba bersih yang meningkat menjadi Rp10 triliun dan Rp1,1 triliun di FY20F. (Market Bisnis)

 

IHSG Update

IHSG melemah sebesar 0,61% pada perdagangan Kamis (21/11) diikuti oleh aksi jual bersih investor asing mencapai Rp404,48 miliar. Pelemahan indeks terjadi sejalan dengan mayoritas pelemahan bursa regional Asia. Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap USD menguat di level Rp14.090 di tengah suku bunga BI yang dipertahankan pada level 5,00%. Hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak pada rentang 6.060-6.170 di tengah penantian akan rilisnya data pertumbuhan pinjaman. Todays recommendation: HMSP, AKRA, BMRI, WEGE.

 

Corporate Action

Dividend Date : DVLA, SMSM

 

Disclaimer On

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group