Beranda

RESEARCH

MNCS Morning Navigator

23 April 2020

MNCS Morning Navigator 23 April 2020

Global Market Highlight
DJIA menguat sebesar +1,99% pada perdagangan Rabu (22/04) diikuti oleh penguatan indeks S&P 500 (+2,29%) dan Nasdaq (+2,81%). Penguatan indeks masih didorong oleh sentimen positif dari kembalinya harga kontrak WTI ke zona positif, di mana pada Rabu (22/04) ditutup di level USD13,78/barrel atau meningkat 37,66% dari harga penutupan hari sebelumnya. Melihat perkembangan dari Covid-19 yang mulai mereda dan aktivitas ekonomi yang mulai berjalan kembali menopang permintaan atas minyak serta menjadi katalis positif bagi indeks. Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) Japan Nikkei PMI Manufacturing per Apr-2020; 2) German Consumer Confidence per May-2020; 3) Eurozone Composite PMI per Apr-2020.

Domestic Updates
Pemerintah menambah 761 Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yang mendapatkan insentif pajak. Sebelumnya jumlah KBLI sudah mencapai 440, setelah penambahan sebanyak 761 maka jumlah KBLI menjadi 1.083, mencakup perusahaan besar atau menengah serta sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Hal ini dilakukan pemerintah untuk menjaga ketahanan ekonomi Indonesia di tengah wabah Covid-19. Stimulus yang diberikan berupa insentif pajak untuk PPh 21, PPh 22, dan PPh 25 serta insentif dari sisi kepabeanan dan cukai yang diestimasikan mencapai Rp35,5 triliun.


Company News
  1. SMCB telah menandatangani nota kesepahaman untuk melakukan investasi dan kerjasama strategis dengan Taiheiyo Cement Corporation (TCC). Investasi akan dilakukan TCC dengan membeli sebagian saham SMCB dengan nilai USD220 juta. Pelaksanaan akan dilakukan melalui rights issue . Selain itu, kesepakatan juga meliputi ekspor yang akan dilakukan SCMB kepada TCC. (Kontan)
  2. WIKA telah menyiapkan tiga skenario penyerapan belanja modal di tengah Covid-19. Skenario pertama adalah kondisi ringan di mana 40% - 50% dari target awal belanja modal akan digunakan. Skenario kedua adalah kondisi moderat sehingga 30% - 40% dari target awal belanja modal akan digunakan dan skenario terakhir adalah kondisi berat, sekitar 15% -25% dari target awal belanja modal akan digunakan. Pada FY20E, WIKA menganggarkan belanja modal Rp11,5 triliun. (Kontan)
  3. PTBA akan membagikan dividen dengan rasio 75% dari laba bersih FY19. Laba bersih PTBA FY19 mencapai Rp4,06 triliun, menurun 19,12% YoY dari laba FY18 sebesar Rp5,02 triliun. Sehingga dividen yang akan dibagikan diperkirakan mencapai Rp3,04 triliun. Adapun pengusulan rasio dividen tersebut juga sudah mempertimbangkan penggunaan sebagian dana untuk proyek infrastruktur salah satunya PLTU Sumatera Selatan 8 dengan nilai mencapai USD1,68 miliar. (Kontan)

IHSG Updates
IHSG menguat sebesar +1,46% di level 4.501,92 pada perdagangan Rabu (22/04) meskipun diikuti oleh aksi jual bersih investor asing mencapai Rp334,99 miliar. Penguatan indeks terjadi di tengah penguatan bursa regional Asia dan global atas optimisme yang ditimbulkan dari meredanya Covid-19 di beberapa negara Eropa dan AS yang diikuti oleh pembukaan lockdown. Di sisi lain, banyaknya emiten yang akan membagikan dividen dalam waktu dekat turut mengundang investor kembali untuk berinvestasi. Sementara, nilai tukar rupiah terhadap USD menguat di level Rp15.450. Kami memperkirakan IHSG akan bergerak di rentang 4.480-4.600 di tengah penantian data pertumbuhan pinjaman per Mar-2020. Todays recommendation: ACES, CPIN, SMGR, EXCL.

Corporate Action
RUPS: ASII, BNLI, BTPN

Disclaimer On

ACES, CPIN, SMGR, EXCL, SMCB, WIKA, PTBA

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group