Beranda

RESEARCH

MNCS Morning Navigator

24 Januari 2020

MNCS Morning Navigator 24 Januari 2020

Global Market Highlight
DJIA terkoreksi 0,09% pada perdagangan Kamis (23/01) meskipun indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing meningkat 0,11%/0,20%. Pergerakan indeks terjadi di tengah masih tingginya kekhawatiran pasar akan penyebaran virus corona khususnya menjelang liburan tahun baru Imlek. Di sisi lain penguatan indeks S&P 500 dan Nasdaq didukung oleh peningkatan saham Netflix (+7,24%). Sementara itu perlambatan perekonomian Eropa menjadi sentimen pemberat indeks dimana inflasi tercatat menurun di level 1,3% YoY pada FY19 (vs 1,6% YoY pada FY18). Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) NZ Consumer Price Index per 4Q19; 2) Japan National Consumer Price Index per Dec-19; 3) Eurozone Manufacturing PMI per Jan-20.

 

Domestic Update
Bank Indonesia memutuskan untuk tidak meningkatkan suku bunga acuan (BI 7DRR) dan tetap pada 5%. Keputusan ini merupakan kali keempat BI untuk mempertahankan suku bunganya sejak 23 Oktober 2019, hal ini ditujukan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi. BI juga mempertahankan suku bunga Deposit Facility sebesar 4,25% dan suku bunga Lending Facility sebesar 5,75%.

 

Company News

  1. BBRI mencatatkan peningkatan laba sebesar 6,15% YoY menjadi Rp34,41 triliun di FY19. Peningkatan ini didukung oleh kredit yang bertumbuh sebesar 8,44% YoY menjadi Rp908,88 triliun di mana pertumbuhan tersebut berada di atas rata – rata industri sebesar 6,8% YoY. Kredit mikro yang meningkat 12,19% YoY berkontribusi terhadap pertumbuhan kredit. Sementara NIM berada pada level 6,73% dan NPL gross di 2,80%. (Kompas)
  2. SSIA menargetkan penjualan lahan industrial seluas 20 hektare pada FY20F. Angka tersebut meningkat 12,35% YoY dari realisasi FY19 seluas 17,8 hektare dan meningkat 33,33% YoY dari target FY19 seluas 15 hektare. SSIA juga menganggarkan belanja modal sebesar Rp600 miliar di FY20 yang meningkat 15,38% YoY dari realisasi belanja modal di FY19 sebesar Rp520 miliar. (Market Bisnis)
  3. LPPF telah melaksanakan pembelian kembali saham sebanyak 87,52 juta saham atau setara 3% dari modal disetor dan ditempatkan. Perusahaan menggunakan dana sebesar Rp371,26 miliar atau rata-rata sebesar Rp4.234,64 per saham. Periode buyback ini telah berlangsung sejak 27 Des 19 hingga 21 Jan 20. Saham LPPF sempat menyentuh harga tertinggi yaitu Rp4.280 di periode buyback tersebut. (Kontan)

 

IHSG Update
IHSG menguat sebesar 0,25% di level 6.249 pada perdagangan Kamis (23/01) meskipun diikuti dengan aksi jual investor asing yang mencapai Rp297,16 miliar. Penguatan ini terjadi atas optimisme investor bahwa BI mempertahankan suku bunga acuan (7DRR) walaupun di sisi lain mayoritas bursa Asia melemah atas kekhawatiran terhadap meningkatnya angka kematian akibat virus corona. Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap USD menguat di level 13.639. Hari ini kami perkirakan IHSG berada di level 6.230-6.260 di tengah penantian investor akan rilisnya data penjualan motor. Todays recommendation : AALI, TOWR, AKRA, SSIA.

 

Corporate Action
RUPS: ITTG, MGNA

 

Disclaimer On

BBRI, SSIA, LPPF, AALI, TOWR, AKRA, SSIA, ITTG, MGNA

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group