Beranda

RESEARCH

MNCS Morning Navigator

24 Maret 2020

MNCS Morning Navigator 24 Maret 2020

Global Market Highlight

DJIA melemah sebesar -3,04% pada perdagangan Senin (23/03) diikuti dengan pelemahan indeks S&P 500 (-2,93%) dan Nasdaq (-0,27%). Pelemahan indeks terjadi Setelah anggota parlemen Amerika Serikat (AS) gagal menyetujui stimulus fiskal untuk mengurangi risiko pelemahan ekonomi dari virus corona. Senat AS gagal menemui kesepakatan dengan pemerintah AS, namun RUU tentang stimulus tersebut akan kembali untuk disidangkan dalam waktu dekat. Bank sentral mengatakan program tersebut akan berjalan dalam jumlah yang diperlukan untuk mendukung kelancaran fungsi pasar dan transmisi kebijakan moneter yang efektif ke kondisi keuangan dan ekonomi yang lebih luas. Hari ini pasar akan mencermati beberapa rilis data seperti: 1) US Manufacturing PMI per Mar-2020; 2) Euro Composite PMI per Mar-2020; 3) US New Home Sales per Feb-2020.

Domestic Updates

Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia memberikan pinjaman sebesar USD300 juta untuk membantu pemerintah Indonesia dalam mengimplementasikan reformasi sektor keuangan. Pinjaman ini memberikan dukungan anggaran untuk agenda reformasi Indonesia: 1) Memperluas keterjangkauan sektor keuangan di Indonesia, memperluas produk pasar keuangan dan tabungan jangka panjang; 2) Meningkatkan efisiensi sektor keuangan dengan menjadikan praktik keuangan lebih transparan, andal, dan berorientasi teknologi; 3) Memperkuat kerangka kerja resolusi, mempromosikan praktik keuangan berkelanjutan dan membangun mekanisme keuangan risiko bencana.

Company News

  1. ICBP mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10,11% YoY menjadi Rp42,30 triliun pada FY19. ICBP juga membukukan beban pokok penjualan yang meningkat sebesar 6,67% YoY menjadi Rp27,89 triliun serta peningkatan dari beban penjualan dan distribusi sebesar 13,01% YoY menjadi Rp5 triliun. Selain itu, laba bersih perseroan juga bertumbuh sebesar 10,12% YoY menjadi Rp5,03 triliun pada FY19 dengan earning per share yang dibagikan perseroan adalah sebesar Rp432 (vs Rp392 pada FY18). (Market Bisnis)
  2. INDF membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 4,36% YoY menjadi Rp76,59 triliun. Pertumbuhan juga terjadi pada laba bersih sebesar 18% YoY menjadi Rp4,91 triliun. Adapun, marjin laba bersih meningkat menjadi 6,4% pada FY19. Pada FY20E, perseroan akan memperkuat brand equity dan memastikan inovasi produk yang berkesinambungan, memperluas jaringan distribusi serta berinvestasi pada peningkatan produktivitas dan efisiensi yang berlanjut. (Kontan)
  3. FREN membukukan pendapatan sebesar Rp6,98 triliun pada FY19 (+27,28% YoY). Peningkatan ini didorong oleh peningkatan pada pendapatan segmen data sebesar 26,27% YoY menjadi Rp6,06 triliun dan pendapatan segmen jasa interkoneksi yang meningkat sebesar 78,23% YoY menjadi Rp51,05 miliar. Namun beban usaha perseroan juga mengalami peningkatan sebesar 14,17% YoY menjadi Rp9,29 triliun pada FY19. Secara keseluruhan, pertumbuhan pendapatan mampu menekan rugi bersih yang diatribusikan kepada entitas pemilik FREN sebesar Rp2,18 triliun (-38,42% YoY). (Market Bisnis)

IHSG Updates

IHSG melemah sebesar -4,90% di level 3.989 pada perdagangan Senin (23/03)seiring dengan pelemahan indeks global dan regional. Namun investor asing masih melakukan aksi beli bersih senilai Rp36,64 miliar. Selain itu data terakhir COVID-19 di Indonesia 579 terinfeksi, 49 meninggal dan 30 sembuh. Sementara, nilai tukar rupiah terhadap USD melemah di level Rp16.575. Hari ini kami memperkirakan IHSG bergerak pada rentang 3.918-4.300 di tengah penantian data penjualan sepeda motor dan mobil per Feb-2020. Todays recommendation:ITMG, JSMR, KLBF, LPPF.

Corporate Action

RUPSLB: LIFE, ESSA

 

Disclaimer On

ICBP, INDF, FREN, ITMG, JSMR, KLBF, LPPF

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group