MNCS Morning Navigator
26 Desember 2019
Global Market Highlight
DJIA melemah -0,13% pada perdagangan Selasa (24/12) diikuti pelemahan indeks S&P 500 (-0,02%) walaupun Nasdaq menguat (+0,08%). Pelemahan ini terjadi setelah indeks mencatatkan rekor penutupan tertinggi selama dua hari berturut – turut. Kemudian diikuti oleh pemakzulan Presiden AS Donald Trump yang tidak mendapat respon serius dari investor. Sementara meredanya konflik perdagangan antara AS dan China memberikan sentimen positif bagi perusahaan yang memiliki rantai pasokan global, tetapi beberapa investor masih wait and see atas kondisi perdagangan hingga tahun depan. Hari ini pasar menanti beberapa rilis data seperti: 1) Tingkat Pengangguran Jepang per Nov-19; 2) Inflasi Tokyo Jepang per Dec-19; 3) UE Buletin Ekonomi ECB.
Domestic Update
Kemenkeu merilis realisasi penerimaan PPh hingga Nov-19 yang sebesar Rp668,61 triliun. Kemenkeu menilai angka tersebut jauh dari target PPh sebesar Rp894,45 triliun karena hanya mencapai 74,76% dari target, di mana PPh merupakan kontributor pajak terbesar. Hal ini diakibatkan oleh perlambatan ekonomi domestik. Sementara realisasi penerimaan PPh Pasal 21 hingga Nov-19 mencapai Rp133,17 triliun, meningkat 10,58% YoY diikuti dengan realisasi penerimaan PPh Pasal 25/29 sebesar Rp222 triliun yang meningkat 1,81% YoY.
Company News
IHSG Update
IHSG ditutup menguat 0,34% di level 6.305,91 pada perdagangan Senin (23/12) diikuti oleh aksi beli bersih investor asing mencapai Rp424,22 miliar. Penguatan IHSG terjadi di tengah penguatan mayoritas bursa regonal Asia dan juga didukung oleh window dressing yang dilakukan menjelang akhir tahun. Sementara itu nilai tukar Rupiah terhadap USD menguat pada level Rp13.979. Hari ini IHSG kami perkirakan akan bergerak pada rentang 6.250-6.350 di tengah penantian data uang beredar per Nov-19. Todays recommendation: ASII, INDF, BBRI, MEDC.
Corporate Action
RUPSLB: ARKA
Disclaimer On