Beranda

RESEARCH

MNCS Morning Navigator

27 April 2020

MNCS Morning Navigator 27 April 2020

Global Market Highlight
DJIA menguat sebesar +1,11% pada perdagangan Jumat (24/04) diikuti oleh penguatan indeks S&P 500 (+1,39%) dan Nasdaq (+1,65%). Penguatan indeks didukung oleh meredanya kasus Covid-19 di AS, salah satunya didorong oleh obat Remdesivir dari Gilead Science yang memberikan pemulihan cepat pada pasien. Obat tersebut sedang dalam masa penelitian untuk menguji keefektifannya. Hingga kini, kasus Covid-19 di AS mencapai 965.426 dengan angka kematian dan kasus pulih mencapai 54.856/106.985 jiwa. Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) Japan BOJ Rate Decision per Apr-2020; 2) China Industrial Profits per Mar-2020; 3) US Dallas Fed Manufacturing Index per Apr-2020.
 
Domestic Updates
BI merilis Survei Pemantauan Harga pada minggu ke-4 April 2020. Hasil survei menyatakan  inflasi April 2020 diperkirakan sebesar 0,18% MoM, secara tahun kalender sebesar 0,94% YTD, dan secara tahunan sebesar 2,78% YoY. Kontributor inflasi pada periode laporan antara lain berasal dari komoditas bawang merah (0,12%), emas perhiasan (0,09%), jeruk (0,05%), gula pasir (0,02%), air minum kemasan (0,02%), tempe, tahu mentah, beras, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01% (mtm). Pantauan inflasi kali ini lebih rendah dibandingkan dengan minggu sebelumnya, terutama akibat masih turunnya harga cabai merah, daging ayam ras, bawang putih dan mulai turunnya harga jeruk. Sementara itu, sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga dari minggu sebelumnya yaitu bawang merah dan air minum kemasan.
 
Company News
  1. AUTO mencatatkan penurunan penjualan sebesar 2,53% YoY menjadi Rp3,84 triliun pada 1Q20 (vs Rp3,94 triliun pada 1Q19). Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya penjualan domestik sebesar 3,96% YoY menjadi Rp2,18 triliun mengingat penjualan domestik menjadi kontributor terbesar terhadap pendapatan. Sementara penjualan ekspor meningkat 16,03% YoY menjadi Rp357,35 miliar. Laba bersih menurun 28% YoY dari Rp159,36 miliar menjadi Rp114,73 miliar pada 1Q20. (Kontan)
  2. WTON menyatakan adanya penurunan utilisasi pada pabrik dari sebesar 80% pada Januari dan Februari, menjadi hanya 62% - 63% dari kapasitas 4 juta ton pada Maret 2020. Penurunan ini disebabkan oleh penyebaran Covid-19 yang dipastikan akan menurunkan kinerja perseroan pada FY20E. Manajemen membuat beberapa skenario terkait kondisi yang dihadapi dan melakukan efisiensi agar setidaknya arus kas tetap positif. (Market Bisnis)
  3. ASRI membukukan penurunan pendapatan sebesar 12,59% YoY menjadi Rp3,47 triliun pada FY19. Sementara laba bersih berhasil meningkat 4,28% YoY menjadi Rp1,01 triliun yang didukung oleh meningkatnya unrealized forex gain. Pada FY19, pendapatan pra-penjualan mencapai Rp3,11 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 78% dari target sebesar Rp4 triliun pada FY19.  (Kontan)
 
IHSG Updates
IHSG melemah sebesar -2,12% di level 4.496,06 pada perdagangan Jumat (24/04) diikuti oleh aksi jual bersih investor asing mencapai Rp1,09 triliun. Kembali melemahnya IHSG masih disebabkan oleh market yang cenderung fluktuatif di tengah wabah Covid-19. Sementara itu, hasil survei inflasi dari BI yang menyatakan adanya penurunan inflasi menunjukkan bahwa daya beli masyarakat turut menurun sehingga menekan laju indeks. Nilai tukar rupiah terhadap USD menguat di level Rp15.400. Kami memperkirakan IHSG akan bergerak di rentang 4.441-4.670 di tengah penantian data pertumbuhan pinjaman per Mar-2020. Todays recommendation: MEDC, AALI, ISAT, GGRM.
 

Corporate Action
Ex Date: BJBR, BTPS
Cash Dividend: DMAS

 

Disclaimer On

 

MEDC, AALI, ISAT, GGRM, AUTO, WTON, ASRI

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group