Beranda

RESEARCH

MNCS Morning Navigator

28 April 2020

MNCS Morning Navigator 28 April 2020

Global Market Highlight
DJIA menguat sebesar +1,51% pada perdagangan Senin (27/04) diikuti oleh penguatan indeks S&P 500 (+1,47%) dan Nasdaq (+1,11%). Penguatan indeks didukung oleh pengesahan paket stimulus oleh Presiden AS sebesar USD484 miliar, di mana USD370 miliar akan digunakan untuk mendanai UMKM, USD75 miliar untuk pendanaan rumah sakit Covid-19 dan USD25 miliar untuk memperbanyak tes Covid-19. Ini menjadi stimulus keempat dari AS dengan total stimulus hampir mencapai USD3 triliun. Di sisi lain, AS mulai membuka lockdown dari beberapa negara bagian secara bertahap, hal ini turut menjadi katalis positif bagi pergerakan indeks. Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) US Consumer Confidence Index per Apr-2020; 2) US Advance Goods Trade Balance per Mar-2020; 3) Japan Jobless Rate per Mar-2020.

Domestic Updates
Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemkeu) memberlakukan kebijakan penurunan tarif pajak penghasilan (PPh) badan atau korporasi per April 2020. Hal ini berlaku baik bagi wajib pajak (WP) Badan umum maupun WP Badan yang memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perhitungan pajak untuk FY20E terbagi menjadi dua yaitu: 1) WP badan umum, selain perusahaan yang diperdagangkan di bursa saham memenuhi syarat pengurangan tarif pajak dari 25% jadi 22%; 2) WP badan yang sudah mencatatkan saham di BEI dan memenuhi syarat pengurangan tarif pajak mendapatkan potongan dari 20% menjadi 19%. Angsuran pajak sesuai tarif baru mulai berlaku April 2020 dengan batas setor pada 15 Mei 2020.

Company News
  1. ASII mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 8,47% YoY menjadi Rp54 triliun pada 1Q20. Penurunan pendapatan terjadi karena penurunan kinerja sektor alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi yang disebabkan oleh wabah Covid-19. Pendapatan dari otomotif mencapai Rp1,93 triliun dengan penjualan mobil mencapai 130.000 unit (-3% YoY) pada 1Q20. Laba bersih turut menurun 7,77% YoY dari Rp5,21 triliun pada 1Q19 menjadi Rp4,81 triliun pada 1Q20. (Market Bisnis)  
  2. UNTR mencatatkan penurunan volume penjualan alat berat sebesar 47,75% YoY menjadi 617 unit pada 1Q20 (vs 1.181 unit pada 1Q19). Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya harga komoditas, salah satunya batu bara yang mencapai -27,82% YoY. Dari sisi pangsa penjualan, kontributor terbesar masih berasal dari sektor pertambangan sebesar 36% per 1Q20 (vs 48% per 1Q19), diikuti dengan sektor konstruksi sebesar 27%. Atas penurunan harga komoditas, pembelian alat baru sangat minimal karena kegiatan produksi disesuaikan. (Market Bisnis)
  3. PZZA membukukan pendapatan sebesar Rp3,99 triliun atau meningkat 11,76% YoY pada FY19. Pendapatan terdiri dari penjualan makanan sebesar Rp3,57 triliun dan penjualan minuman sebesar Rp426,34 miliar. Penjualan di wilayah Jakarta berkontribusi hingga 41,60% terhadap pendapatan, diikuti oleh wilayah Jawa Bali yang mencapai 30,32%. Laba bersih tercatat meningkat 15,56% YoY menjadi Rp200,02 miliar di FY19 (vs Rp173,09 miliar pada FY18). (Kontan)

IHSG Updates
IHSG menguat sebesar +0,38% di level 4.513,14 pada perdagangan Senin (27/04) meskipun diikuti oleh aksi jual bersih investor asing mencapai Rp516,22 miliar. Penguatan IHSG terjadi di tengah penguatan bursa regional Asia dan global atas membaiknya kondisi dari meredanya Covid-19. Kemudian, sentimen positif juga datang dari pemerintah dengan kebijakannya untuk menurunkan pajak bagi korporasi turut mendorong laju pergerakan indeks. Sementara, nilai tukar rupiah terhadap USD menguat di level Rp15.385. Kami memperkirakan IHSG akan bergerak di rentang 4.470-4.550 di tengah penantian data Money Supply per Mar-2020. Todays recommendation: ADRO, ERAA, WIKA, JSMR.

Corporate Action
Cash Dividend: BJBR, BTPS
RUPS: PSSI

Disclaimer On

ADRO, ERAA, WIKA, JSMR, ASII, UNTR, PZZA

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group