Global Market Highlight
DJIA melemah sebesar -4,42% pada perdagangan Kamis (27/02) yang diikuti dengan penurunan indeks S&P 500 sebesar -4,42% dan Nasdaq sebesar -4,61%. Penurunan ini disebabkan oleh proyeksi dari beberapa institusi seperti Goldman Sachs yang memperkirakan laba per saham (EPS) perusahaan terbuka di AS secara rata-rata sebesar USD165 di FY20E. Di sisi lain, Bank of America (BofA) memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS pada FY20E sebesar 2,8% dari proyeksi sebelumnya yaitu 3,2%. Hari ini pasar menanti rilisnya beberapa data seperti: 1) US Goods Trade Balance per Jan-2020; 2) US Wholesale Inventories per Jan-2020; 3) Japan Housing Starts per Jan-2020.
Domestic Updates
BI melakukan triple intervention untuk menahan laju pelemahan Rupiah akibat virus Covid-19. Tiga metode ini adalah: 1) Domestic Non-Delivery Forward (DNDF); 2) Intervensi di pasar spot; dan 3) Intevensi di pasar Surat Berharga Negara (SBN). Melalui intervensi BI ke pasar bonds, menyebabkan yield SBN yang diterbitkan berada pada level 6,5%.
Company News
IHSG Updates
IHSG melemah sebesar -2,69% di level 5.535,69 pada perdagangan Kamis (27/02) yang diikuti dengan aksi jual investor Rp1,05 triliun. Pelemahan indeks terjadi karena capital outflow pada pasar ekuitas dan obligasi di Indonesia akibat penyebaran virus corona yang telah mencapai 82.250 kasus di luar China, sehingga berpotensi memberikan dampak sistemik bagi perekonomian global. Sementara nilai tukar rupiah terhadap USD melemah di level Rp14.025. Hari ini kami perkirakan IHSG akan berada pada rentang 5.500-5.690 di tengah rilisnya data money supply (M2) per Jan-2020 dan penjualan sepeda motor per Jan-2020. Todays recommendation: UNVR, PWON, EXCL, JPFA
Corporate Action
Cum-Dividend Date : BBNI
RUPS: BRIS, ICON
Disclaimer On