Beranda

RESEARCH

MNCS Morning Navigator

28 Februari 2020

MNCS Morning Navigator 28 Februari 2020

Global Market Highlight
DJIA melemah sebesar -4,42% pada perdagangan Kamis (27/02) yang diikuti dengan penurunan indeks S&P 500 sebesar -4,42% dan Nasdaq sebesar -4,61%. Penurunan ini disebabkan oleh proyeksi dari beberapa institusi seperti Goldman Sachs yang memperkirakan laba per saham (EPS) perusahaan terbuka di AS secara rata-rata sebesar USD165 di FY20E. Di sisi lain, Bank of America (BofA) memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS pada FY20E sebesar 2,8% dari proyeksi sebelumnya yaitu 3,2%. Hari ini pasar menanti rilisnya beberapa data seperti: 1) US Goods Trade Balance per Jan-2020; 2) US Wholesale Inventories per Jan-2020; 3) Japan Housing Starts per Jan-2020.

 

Domestic Updates
BI melakukan triple intervention untuk menahan laju pelemahan Rupiah akibat virus Covid-19. Tiga metode ini adalah: 1) Domestic Non-Delivery Forward (DNDF); 2) Intervensi di pasar spot; dan 3) Intevensi di pasar Surat Berharga Negara (SBN). Melalui intervensi BI ke pasar bonds, menyebabkan yield SBN yang diterbitkan berada pada level 6,5%.

 

Company News

  1. UNTR mencatatkan penjualan 251 unit alat berat pada Jan-2020. Jumlah ini turun 46% YoY dibandingkan Jan-2019 yang mencapai 465 unit. Dari 251 unit alat berat yang dijual, 80 unit diantaranya merupakan penjualan ke sektor kehutanan, 78 unit untuk sektor pertambangan, 68 unit untuk sektor kosntruksi, 25 unit untuk sektor agribisnis. Adapun, penjualan Jan-2020 masih lebih baik daripada Des-2019 yang hanya 83 unit. (Kontan)
  2. KLBF mengalokasikan dana sebesar Rp300 miliar untuk riset dan pengembangan FY20E. Adapun, 66% dari dana tersebut akan digunakan untuk menciptakan produk andalan KLBF. Disisi lain, total capex FY20E sebesar Rp1 triliun dan akan digunakan untuk relokasi pabrik baru, membangun gudang, serta menambah stok bahan baku produksi yang diimpor dari India dan China. (Market Bisnis)
  3. ASII mencatatkan penurunan pendapatan bersih sebesar -1% YoY menjadi Rp237,17 triliun di FY19. Hal ini disebabkan oleh penurunan pendapatan lini bisnis otomotif dan agribisnis. Adapun, lini bisnis yang mengalami pertumbuhan paling tinggi adalah infrastruktur dan logistik yang meningkat sebesar 48,98% YoY menjadi Rp292 miliar. Di sisi lain, kinerja bisnis keuangan dan kontribusi dari tambang emas yang baru di akuisisi turut mendorong kinerja perusahaan sehingga laba bersih perusahaan meningkat 0,16% YoY di FY19. (Market Bisnis)



IHSG Updates
IHSG melemah sebesar -2,69% di level 5.535,69 pada perdagangan Kamis (27/02) yang diikuti dengan aksi jual investor Rp1,05 triliun. Pelemahan indeks terjadi karena capital outflow pada pasar ekuitas dan obligasi di Indonesia akibat penyebaran virus corona yang telah mencapai 82.250 kasus di luar China, sehingga berpotensi memberikan dampak sistemik bagi perekonomian global. Sementara nilai tukar rupiah terhadap USD melemah di level Rp14.025. Hari ini kami perkirakan IHSG akan berada pada rentang 5.500-5.690 di tengah rilisnya data money supply (M2) per Jan-2020 dan penjualan sepeda motor per Jan-2020. Todays recommendation: UNVR, PWON, EXCL, JPFA

 

Corporate Action
Cum-Dividend Date : BBNI
RUPS: BRIS, ICON

 

Disclaimer On

UNTR, KLBF, ASII, UNVR, PWON, EXCL, JPFA, BBNI, BRIS, ICON

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group