Beranda

RESEARCH

MNCS Morning Navigator

29 Oktober 2019

MNCS Morning Navigator 29 Oktober 2019

MNCS Morning Navigator
29 Oktober 2019

Global Market Highlight
DJIA mengalami penguatan sebesar 0,49% pada perdagangan Senin (28/10) diikuti oleh penguatan indeks Nasdaq (+1,01%) dan S&P 500 (+0,56%) yang menyentuh all-time high level. Penguatan bursa AS didukung oleh positifnya kinerja keuangan emiten seperti Walgreens Boots Alliance, AT&T dan Spotify di tengah optimisme perang dagang AS-China. Kantor Perwakilan Dagang AS sedang mempelajari kemungkinan untuk memperpanjang penundaan pengenaan bea masuk produk impor China senilai USD34 miliar. Hari ini pasar akan menanti beberapa rilis data seperti: 1) Indeks kepercayaan konsumen AS per Okt-19; 2) Indeks Harga Rumah AS oleh S&P per Aug-19.

 

Domestic Update

  1. Menkeu berencana melelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk untuk mendanai kekurangan APBN 2019. Lelang sukuk terdiri dari 5 seri surat utang yang terdiri dari 1 Surat Perbendaharaan Negara – Syariah (SPN-S) dan 4 Project Based Sukuk (PSB) dengan jatuh tempo mulai dari April 2020 hingga Juli 2047. Lelang akan dilaksanakan secara terbuka dengan metode harga beragam dengan target mencapai Rp7 triliun.
  2. Pemerintah meresmikan pelarangan ekspor nikel ore pada Senin, 28 Oktober 2019. Implementasi larangan ini dipercepat 2 bulan dari kesepakatan sebelumnya pada Januari 2020. Hal ini diputuskan melalui persetujuan bersama untuk memberikan nilai tambah terhadap produk nikel yang sudah diolah.

 

Company News

  1. AUTO mencatatkan laba bersih di 9M19 sebesar Rp512,26 miliar yang meningkat 23,68% YoY dari Rp414,15 miliar di 9M18. Hal ini disebabkan oleh penurunan beban pokok pendapatan sebesar 1,38% YoY menjadi Rp9,99 triliun, meskipun pendapatan hanya meningkat sebesar 1,04% YoY menjadi Rp11,62 triliun di 9M19. (Market Bisnis)
  2. PTBA mencatatkan penjualan yang tumbuh 1,36% YoY atau mencapai Rp16,25 triliun di 9M19. Pendapatan batubara menjadi kontributor utama dengan bobot 98% terhadap total pendapatan atau sebesar Rp15,95 triliun diikuti pendapatan dari aktivitas lainnya sebesar Rp301,18 miliar. Laba bersih tercatat sebesar Rp3,1 triliun, angka tersebut menurun 21,12% YoY akibat peningkatan beban pokok pendapatan sebesar 12,59% YoY menjadi Rp10,54 triliun di 9M19. (Market Bisnis)
  3. KINO membukukan kinerja yang signifikan dengan laba bersih yang tumbuh 316% YoY menjadi Rp446,71 miliar di 9M19 dari Rp107,38 miliar di 9M18. Penjualan juga meningkat 34,13% YoY menjadi Rp3,48 triliun yang berasal dari pertumbuhan di segmen farmasi yakni 1.923,59% YoY menjadi Rp218,75 miliar, diikuti makanan sebesar 41,05% YoY menjadi Rp299,22 miliar. Sementara segmen perawatan tubuh tumbuh 28,96% YoY menjadi Rp1,64 triliun, diikuti segmen minuman yang tumbuh 18,81% YoY menjadi Rp1,31 triliun. (Market Bisnis)

 

IHSG Update
IHSG ditutup menguat sebesar 0,21% pada perdagangan Senin (28/10) meskipun aksi jual bersih investor asing mencapai Rp315,13 miliar. Penguatan IHSG terjadi sejalan dengan meredanya ketegangan perang dagang AS-China dan penundaan brexit. Sementara itu nilai tukar Rupiah terhadap USD menguat pada level Rp14.029. Hari ini IHSG diprediksikan akan bergerak pada rentang 6.220-6.350 di tengah penantian rilisnya data penanaman modal kerja asing dan pertumbuhan pinjaman per 3Q19. Todays recommendation: JPFA, INDF, BMRI, ANTM.



Corporate Action
RUPS : SSMS

 

Disclaimer On

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group