Beranda

RESEARCH

MNCS Morning Navigator

30 April 2020

MNCS Morning Navigator 30 April 2020

Global Market Highlight

DJIA menguat sebesar +2,21% pada perdagangan Rabu (29/04) diikuti oleh penguatan indeks S&P 500 (+2,66%) dan Nasdaq (+3,57%). Penguatan indeks didukung oleh keberhasilan pengujian obat oleh Gilead Science. Sementara itu harga WTI yang menguat ikut mendorong laju indeks. Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi AS terkontraksi sebesar -4,8% pada 1Q20. Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) Japan Consumer Confidence per May-2020; 2) Eurozone GDP Growth Rate per Mar-2020; 3) Eurozone ECB Interest Rate Decision per Apr-2020.

 

Domestic Updates

Bank Indonesia akan melakukan Quantitative Easing (QE) dengan total dana mencapai Rp503,8 triliun. Hingga Apr-2020, QE telah mencapai Rp386 triliun dan rencananya pada Mei-2020 akan ditambah sebesar Rp117,8 triliun. QE dari Januari hingga April 2020 terdiri dari pembelian Surat Berharga Negara (SBN) yang menambah likuiditas sekitar Rp166,2 triliun, diikuti oleh, term repo perbankan dan menambah likuiditas sebesar Rp137,1 triliun. Kemudian, penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) rupiah Jan-Apr memberi likuiditas sebesar Rp53 triliun serta swap valuta asing (valas) yang memberi likuiditas hingga Rp29,7 triliun. Pada Mei-2020, BI berencana untuk menurunkan GWM rupiah masing-masing sebesar 200 bps untuk bank umum konvensional dan 50 bps untuk Bank Umum Syariah atau Unit Usaha Syariah per 1 Mei 2020 yang di estimasikan mampu menambah likuiditas di perbankan hingga Rp102 triliun.

 

Company News

1. SMRA membukukan penjualan sebesar Rp855 miliar pada 1Q20, menurun 22,27% YoY dari Rp1,1 triliun pada 1Q19. Penjualan rumah berkontribusi sebesar 60% terhadap pendapatan di mana penyebaran wabah Covid-19 menyebabkan pasar properti melambat. Manajemen menetapkan target penjualan rumah sebesar Rp4,5 triliun pada FY20E.  (Market Bisnis)

2. INCO melaporkan pendapatan sebesar USD174,7 juta (+38,21% YoY) pada 1Q20. Hal ini didukung oleh peningkatan produksi dan penjualan nikel matte sebesar 34,66% YoY/20,52% YoY menjadi 17.614 mt dan 16.713 mt. Peningkatan harga rata – rata ke level USD10.428 per ton (+14,38% YoY) turut berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan. INCO berhasil membukukan laba sebesar USD29 juta pada 1Q20 dari rugi bersih sebesar USD20,2 pada 1Q19. (Press Release)

3. BJTM mencatatkan laba bersih yang meningkat sebesar 8,33% YoY menjadi Rp439,28 miliar pada 3M20, didukung oleh pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih sebesar 3,61% YoY mencapai Rp1,01 triliun meskipun Beban Bunga meningkat sebesar 20,56% YoY di 3M20. Sementara itu, Net Interest Margin (NIM) stabil di level 6,05%. BJTM akan membagikan dividen Rp48,2/saham atau mencapai Rp723,7 miliar dengan dividend yield 9,09%. Cum date dijadwalkan pada 05 Mei 2020 dan ex date pada 06 Mei 2020 untuk pasar reguler dan pasar negosiasi. (Analyst Meeting)

 

IHSG Updates

IHSG menguat sebesar +0,83% di level 4.567,32 pada perdagangan Rabu (29/04) meskipun diikuti oleh aksi jual bersih investor asing mencapai Rp401,82 miliar. Penguatan IHSG kembali didukung oleh pemaparan BI atas perkembangan ekonomi Indonesia seperti: 1) CAD berada pada level 1,5% dari GDP 1Q20, di mana sebelumnya diestimasikan dapat mencapai 2,5% - 3%, target CAD berada pada level 2% dari GDP FY20E; 2) Kebutuhan cadangan devisa yang lebih rendah akibat CAD yang rendah; 3) Nilai tukar Rupiah akan menguat didukung oleh rendahnya CAD. Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap USD menguat di level Rp15.295. Kami memperkirakan IHSG akan bergerak di rentang 4.540-4.600 di tengah penantian data pertumbuhan pinjaman dan Money Supply per Mar-2020. Todays recommendation: TLKM, CPIN, WEGE, UNVR.

 

Corporate Action

Cum Date: INDY

RUPS: AKRA, HEAL

 

Disclaimer On

TLKM, CPIN, WEGE, UNVR, AKRA, HEAL, INDY, SMRA, INCO, BJTM

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group