Beranda

RESEARCH

MNCS Morning Navigator

05 November 2019

MNCS Morning Navigator 5 November 2019

MNCS Morning Navigator
5 November 2019

 

Global Market Highlight
DJIA ditutup menguat sebesar 0,42% pada perdagangan Senin (04/11) diikuti kenaikan indeks S&P (+0,37%) dan Nasdaq Composite (+0,56%). Penguatan indeks terjadi atas ekspektasi kesepakatan perang dagang serta lisensi yang diberikan kepada perusahaan AS untuk menjual komponen ke Huawei Technologies Co Ltd, sehingga mendorong kenaikan indeks teknologi S&P 500 sebesar 0,6%. Namun, adanya penurunan pada saham McDonald's Corp hingga 3% yang diakibatkan oleh pemecatan Chief Executive Steve Easterbrook sehingga membatasi kenaikan indeks. Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) EUR ECB President Lagarde Speaks in Berlin; 2) ISM Non-Manufacturing Composite per Okt-19

 

Domestic Update
Kementerian Perdagangan mengadakan program business matching untuk mengembangkan bisnis waralaba lokal. Program ini diikuti 22 pengusaha waralaba lokal dengan 10 pengusaha Hong Kong dan berlangsung pada 4-5 November 2019 di Kementerian Perdagangan, Jakarta. Program ini bertujuan untuk mendorong dan mengembakan waralaba lokal secara global, khususnya Hong Kong. Nilai perdagangan Indonesia dan Hong Kong tercatat mencapai lebih dari USD5 miliar pada 2018 dengan tren pertumbuhan positif sebesar 3,2% per tahun.

 

Company News

  1. KAEF membukukan penjualan Rp6,88 triliun yang tumbuh 7,33% YoY di 9M19. Namun beban keuangan meningkat hingga 139,47% YoY menjadi Rp357,10 miliar, dari Rp149,12 miliar di 9M18 diikuti peningkatan beban pokok penjualan sebesar 19,56% YoY dan kenaikan beban penjualan sebesar 20,92% YoY. Maka dari itu laba bersih menurun 81,45% YoY dari Rp225,45 miliar di 9M18 menjadi Rp41,83 miliar di 9M19. (Market Bisnis)
  2. PEHA mencatatkan penjualan sebesar Rp791,94 miliar di 9M19, meningkat 13,6% YoY. Penjualan terdiri dari segmen Obat Generik Berlogo (OGB) yang tumbuh 17,93% YoY menjadi Rp422,17 miliar, diikuti segmen obat resep yang meningkat 20,33% YoY menjadi Rp201,17 miliar, serta segmen obat bebas meningkat 9,4% YoY menjadi Rp155,54 miliar. Sementara laba bersih menurun 37,33% YoY menjadi Rp59,99 miliar di 9M19 dari Rp95,73 miliar di 9M18. Hal ini disebabkan oleh peningkatan beban pokok penjualan sebesar 27,32% YoY menjadi Rp364,34 miliar diikuti beban penjualan sebesar 17,44% YoY menjadi Rp225,35 miliar. (Market Bisnis)
  3. MAPI membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 11,44% YoY menjadi Rp15,4 triliun di 3Q19. Laba bersih juga tercatat meningkat 15,27% YoY dari Rp557,67 miliar di 3Q18 menjadi Rp642,84 miliar di 3Q19. Hal ini didorong oleh penguatan nilai tukar rupiah dan membaiknya proses merchandising. Hingga 9M19 MAP telah menambahkan area ritel seluas 66.361 m2 yang mencakup 148 gerai sehingga luas area ritel MAP secara keseluruhan mencapai 850.876 m2 atau 2.243 gerai. (Market Bisnis)

 

IHSG Update
IHSG melemah sebesar 0,43% pada perdagangan Senin (04/11) diikuti oleh aksi beli bersih investor asing mencapai Rp240,33 miliar. Pelemahan IHSG terjadi di tengah penguatan Bursa Regional atas optimisme dari ekspektasi kesepakatan AS dan China. Sementara itu nilai tukar rupiah menguat pada level Rp14.013. Hari ini IHSG kami perkirakan akan menguat pada rentang 6.130-6.220 di tengah penantian data GDP Indonesia pada 3Q19 dan indeks keyakinan konsumen pada Okt-19. Todays recommendation: TKIM, BMRI, ANTM APLN.



Corporate Action
RUPS: APLN

 

Disclaimer On

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group