Selama sepekan lalu pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah sebesar –21.7 poin atau –0.35% ke level 6,189. Tercatat bahwa Net Sell investor Asing pada Jumat lalu sebesar Rp 11.11 miliyar sehingga total Net Sell Asing mencapai Rp 23,494 miliyar selama tahun 2018. Pada pekan lalu investor asing banyak melakukan aksi jual. Adapun faktor pekan lalu adalah kenaikan FFR sebesar 25 bps dan intervensi pemerintah mengenai wacana penurunan tarif toll. Pada sepekan ini kami perkirakan IHSG akan bergerak dalam range 6,101-6360.
Selama sepekan lalu Wall Street bergerak menguat +570 atau +2.42% di level 24.103. Penguatan tersebut sejalan dengan kekhawatiran perang dagang yang mereda. Kekhawatiran perang dagang berkurang karena Amerika Serikat dan China bersedia bernegosiasi kembali tarif pajak. Ketegangan berkurang setelah Perdana Menteri China Li Keqiang menyatakan kembali komitmen untuk mempertahankan negosiasi, serta mempermudah akses bisnis Amerika Serikat.
Bursa Asia pada pekan lalu di tutup mixed. Bursa Jepang yang naik +2.63% seiring berlanjutnya depresiasi nilai tukar yen terhadap dollar Amerika Serikat, dan seiring meredanya kekhawatiran perang dagang Amerika Serikat dan China. Dalam sepekan lalu harga komoditas bergerak mixed. Penguatan paling besar adalah Nikel yaitu +2.70 %, penguatan yang terjadi dikarenakan meredanya perang dagang dan peningkatan permintaan dari AS sejalan dengan pembangunan infrastruktur AS. Pelemahan paling dalam adalah CPO sebesar –1.74%, perlemahan terjadi akibat perkiraan kenaikan produksi pada maret ditambah lagi CPO terpengaruh oleh ringgit yang mengalami penguatan. Perlemahan selanjutnya disusul oleh emas sebesar -1.69%