Beranda

RESEARCH

Company Update

12 Maret 2018

Weekly Analysis 12 Maret - 16 Maret 2018

Selama sepekan lalu pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah sebesar –148.99 poin atau –2.26% ke level 6,433.32. Tercatat bahwa Net Sell investor Asing pada Jumat lalu sebesar Rp 937miliar sehingga total Net Sell Asing mencapai Rp 14,438miliyar selama tahun 2018. Adapun penurunan tersebut, dipicu dari sentimen dalam negeri dimana kekhawatiran investor akan kebijakan pemerintah terkait pengaturan pembatasan harga batubara domestic market obligation (DMO). Penetapan DMO tersebut untuk mencegah PT PLN (persero) mengalami kerugian karena harga komoditas yang melambung, peraturan tersebut memicu penurunan saham–saham sektor pertambangan. Ditambah lagi kebijakan pemerintah yang tidak akan menaikan tarif listrik dinilai dapat mempengaruhi neraca keuangan. Pada sepekan ini kami perkirakan IHSG akan bergerak dalam range 6,450-6,582.

Selama sepekan lalu Wall Street bergerak menguat 797.7 atau 3.3%. Penguatan tersebut didorong karena kekhawatiran akan perang dagang mereda, dimana diperkirakan Donald Trumb akan menandatangani perjanjian yang mengecualikan Meksiko dan Kanada dapat menghindari usulan tarif namun dengan menyetujui Perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA). Pengecualian Meksiko dan Kanada dari pemberlakuan tarif tersebut kemungkinan akan menimbulkan pembebasan tarif terhadap negara-negara lain.  Ditambah kurangnya tindakan balasan atas kebijakan tersebut dari negara lainnya untuk memicu perang dagang. Hal ini mengindikasi bahwa kebijakan tersebut belum seutuhnya difinalisasikan.

Bursa Asia pada pekan lalu kompak mengalami penguatan. Penguatan tersebut dipicu karena kekhawatiran akan rencana tarif import baja dan alumunium mereda dengan stetment positif dari AS.  Penguatan bursa saham asia juga ditopang prospek potensi pertemuan antara Pesiden AS Donald Trumb dengan pimpinan Korea Utara Kim Jong Un. Dalam sepekan lalu harga komoditas bergerak bervariatif. Penguatan terjadi pada Nikel dimana naik sebesar 3% dan perlemahan terjadi pada harga CPO yaitu turun 3.9%. Penurunan harga CPO disebabkan berkurangnya permintaan impor dari China yang disebabkan suplai akan minyak nabati dan minyak kedelai cukup tinggi. Ditambah lagi kenikan pajak impor CPO di india turut menekan harga CPO.

 

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group